Just another free Blogger theme

Sabtu, 26 Juni 2021


RUMAH DI MIMPIMU

rumahmu
terletak di pinggir kali kecil
dengan air yang jernih mengalir
gemercik suaranya
di antara bebatuan
di depan beranda
ada pohon-pohonan
tidak terlalu besar
tidak terlalu kecil
ada tempat memandang
tempat yang jauh
tempat berarak awan
sampai ke kaki langit,
sebagaimana
panembahan senopati
memandang horizon
dan di samping
ada beberapa ayam jantan
yg berkokok lantang
saat fajar menggugah lelap,
lalu di samping kiri
ada domba-domba jantan
di sayap kanan rumah
tanaman-tanaman dengan bunga
yang harum,
dan seterusnya
....

Purbalingga, 21 Juni 2019



Rabu, 23 Juni 2021

Ketika ditanya siapa namamu? Ia menjawab pendek, namaku Syifa. Nama yang cantik secantik orangnya. Ini bukan waktu bermain, kok dia ada di sini, di tempat mencuci motor dan mobil. Dia asyik mencuci motor orang. Tampak serius sekali dengan pekerjaannya. 

"Kamu tidak sekolah, Syifa?" tanyaku.

Syifa hanya menggeleng. Ia melanjutkan bersih-bersih motor. Ambil sampo kemudian mencampurnaya dengan air. Kemudian mengaduk-aduknya.

"Kamu tidak sekolah, Syifa?" tanyaku.

Ia menjawab dengan gelengan kepala. Sesekali menyeka keningnya yang terganggu oleh rambutnya. Anak yang aneh. Mencuci motor itu umumnya dikerjakan pekerjaan lelaki. Pekerjaan itu tidak mudah. Harus membersihkan bagian-bagian yang kotor di bagian yang sulit, bagian bawah mesin, bagian dalam slebor, bawah jok, dan lainnya. 

Dua orang temannya laki-laki remaja mungkin lulusan Sekolah Menengah Atas. Satu laki-laki tampak tato di lengannya. 


Minggu, 20 Juni 2021

 


PERTEMUAN MAHASISWA
WS Rendra

Matahari terbit pagi ini mencium bau kencing orok di kaki langit, melihat kali coklat menjalar ke lautan, dan mendengar dengung lebah di dalam hutan. Lalu kini ia dua penggalah tingginya. Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini memeriksa keadaan. Kita bertanya : Kenapa maksud baik tidak selalu berguna. Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga. Orang berkata " Kami ada maksud baik " Dan kita bertanya : " Maksud baik untuk siapa ?" Ya ! Ada yang jaya, ada yang terhina Ada yang bersenjata, ada yang terluka. Ada yang duduk, ada yang diduduki. Ada yang berlimpah, ada yang terkuras. Dan kita di sini bertanya : "Maksud baik saudara untuk siapa ? Saudara berdiri di pihak yang mana ?" Kenapa maksud baik dilakukan tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya. Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota. Perkebunan yang luas hanya menguntungkan segolongan kecil saja. Alat-alat kemajuan yang diimpor tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya. Tentu kita bertanya : "Lantas maksud baik saudara untuk siapa ?" Sekarang matahari, semakin tinggi. Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala. Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya : Kita ini dididik untuk memihak yang mana ? Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini akan menjadi alat pembebasan, ataukah alat penindasan ? Sebentar lagi matahari akan tenggelam. Malam akan tiba. Cicak-cicak berbunyi di tembok. Dan rembulan akan berlayar. Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda. Akan hidup di dalam bermimpi. Akan tumbuh di kebon belakang. Dan esok hari matahari akan terbit kembali. Sementara hari baru menjelma. Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan. Atau masuk ke sungai menjadi ombak di samodra. Di bawah matahari ini kita bertanya : Ada yang menangis, ada yang mendera. Ada yang habis, ada yang mengikis. Dan maksud baik kita berdiri di pihak yang mana ! Jakarta 1 Desember 1977 Potret Pembangunan dalam Puisi

 



SEBATANG LISONG
WS Rendra

Menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya,
mendengar 130 juta rakyat,
dan di langit
dua tiga cukong mengangkang,
berak di atas kepala mereka

Matahari terbit.
Fajar tiba.
Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak
tanpa pendidikan.

Aku bertanya,
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet,
dan papantulis-papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan.

Delapan juta kanak-kanak
menghadapi satu jalan panjang,
tanpa pilihan,
tanpa pepohonan,
tanpa dangau persinggahan,
tanpa ada bayangan ujungnya.

Menghisap udara
yang disemprot deodorant,
aku melihat sarjana-sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya;
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiun.

Dan di langit;
para tekhnokrat berkata :

bahwa bangsa kita adalah malas,
bahwa bangsa mesti dibangun;
mesti di-up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor

Gunung-gunung menjulang.
Langit pesta warna di dalam senjakala
Dan aku melihat
protes-protes yang terpendam,
terhimpit di bawah tilam.

Aku bertanya,
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan
termangu-mangu di kaki dewi kesenian.

Bunga-bunga bangsa tahun depan
berkunang-kunang pandang matanya,
di bawah iklan berlampu neon,
Berjuta-juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau,
menjadi karang di bawah muka samodra.

Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.
Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
Kita mesti keluar ke jalan raya,
keluar ke desa-desa,
mencatat sendiri semua gejala,
dan menghayati persoalan yang nyata.

Inilah sajakku
Pamplet masa darurat.
Apakah artinya kesenian,
bila terpisah dari derita lingkungan.
Apakah artinya berpikir,
bila terpisah dari masalah kehidupan.

19 Agustus 1977
ITB Bandung
(Yang Muda Yang Bercinta 1977)

 



SUCI DALAM DEBU (Iklim)
Engkau bagai air yang jernih
Di dalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlindung jua
Cinta bukan hanya di mata
Cinta hadir di dalam jiwa
Biarlah salah di mata mereka
Biar perbedaan terlihat antara kita
'Ku harapkan kau 'kan terima
Walau dipandang hina
Namun hakikat cinta kita
Kita yang rasa...
Suatu hari nanti
Pastikan bercahaya
Pintu akan terbuka
Kita langkah bersama
Di situ kita lihat
Bersinarlah hakikat
Debu jadi permata
Hina jadi mulia
Bukan khayalan yang aku berikan
Tapi keyakinan yang nyata
Kerana cinta lautan berapi
Pasti akan 'ku renang jua
'Ku harapkan kau 'kan terima
Walau dipandang hina
Namun hakikat cinta

Sabtu, 19 Juni 2021

 



GERIMIS MENGUNDANG
Kusangkakan panas berpanjangan
Rupanya gerimis
Rupanya gerimis mengundang, ah-ah-ah
Dalam tak sedar ku kebasahan
Pernah juga kau pinta perpisahan
Aku sangkakan itu hanyalah gurauan, ah-ah-ah
Nyata kau serius dalam senyuman
Bukan sekejap denganmu
Bukan mainan hasratku
Engkau pun tahu niatku
Tulus dan suci
Senang benar kau ucapkan
Kau anggap itu suratan
Sikit pun riak wajahmu
Tiada terkira
Hanya aku separuh nyawa
Menahan sebak di dada
Sedangkan kau bersahaja
Berlalu tanpa kata
Terasa diri amat terhina kau lakukan
Terasa diri amat terhina kau lakukan
Bukan sekejap denganmu
Bukan mainan hasratku
Engkau pun tahu niatku
Tulus dan suci
Senang benar kau ucapkan
Kau anggap itu suratan
Sikit


Senin, 14 Juni 2021

Hari ini sorot matahari seperti terik sekali. Tanaman yang peka terhadap panas terkulai, bahkan sebagian daunnya seperti terbakar. 

Minggu, 13 Juni 2021

 Tempat ini indah sekali. Pemandangan yang memanjakan mata. Tanaman kentang yang terbentang, dan aneka sayuran yang tumbuh subur

Rabu, 09 Juni 2021

Pada 2002 silam, ketika anak-anak muda Indonesia kelahiran 1980an mulai kuliah, Iip Wijayanto—yang saat itu masih berstatus mahasiswa—merilis kabar menghebohkan. Menurut hasil penelitiannya, lebih dari 97 persen mahasiswi di Yogyakarta tak lagi perawan. Kabar kontroversial itu memicu perdebatan di ruang publik tentang validitas penelitian Iip yang kini berstatus sebagai ustad. Metode dan juga responden Iip dinilai terlalu sempit karena hanya berdasarkan lingkungan di kampusnya, di lereng Merapi sana.


Baca selengkapnya di artikel "Keperjakaan dan Keperawanan Generasi Milenial", https://tirto.id/bEYw

Selasa, 08 Juni 2021

Di dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu masih terpajang foto hitam putih laki-laki tua. Tampak jelas rambut kepala, kumis, dan janggut yang memutih. Tampak jelas pula kerut pada sekitar bola mata dan  sudah tidak bening lagi. Wajah itu masih berhiaskan senyum optimis, sumringah dan sangat renyah. Ada yang tersisa dari gambaran wajahnya, yakni tulang pipi yang kokoh, alis rambut tebal, hidung yang lumayan mancung. Sayang sekali gigi-giginya yang sebagian sudah musnah alias ompong melompong. Gurat wajah yang menyimpan banyak rahasia kehidupan. Beberapa guratan di wajahnya berkisah tentang kerasnya kehidupan. Beberapa guratan berkisah tentang keteguhan, ketangguhan, kekokohan, dan keuletan. Sorot matanya masih menyala menggambarkan ia memiliki prinsip hidup yang seteguh batu karang. Banyak hal yang masih menyisakan tanda tanya pada foto hitam putih laki-laki tua itu. 

 

Senin, 07 Juni 2021

 Perkawinan antara ability (kemampuan) dengan motivasi melahirkan kinerja. Kemampuan mitra kerja dalam suatu pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi empat:

  1. Mitra kerja berkemampuan tinggi dengan motivasi yang tinggi
  2. Mitra kerja berkemampuan rendah dengan motivasi tinggi
  3. Mitra kerja berkemampuan tinggi dengan motivasi rendah
  4. Mitra kerja berkemampuan rendah dengan motivasi rendah

Kemampuan

  1. Kemampuan adalah bakat seseorang untuk melakukan tugas mental atau fisik.
  2.  Kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Dimana kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua faktor yaitu: Kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Salah satu cara mengetahui kemampuan intelektual adalah dengan menggunakan Tes IQ. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan ketrampilan. 
  3. Kemampuan seseorang dipengaruhi:
    • oleh tingkat pendidikan
    • latihan, motivasi
    • etos kerja
    • mental 
    • dan kemampuan fisik karyawan yang bersangkutan.

 Etos kerja: semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau sesuatu kelompok.

Cara menumbuhkan etos kerja menurut Jansen H. Sinamo (20110), yakni :

  • Kerja sebagai rahmat (Aku bekerja dg rasa syukur).
  • Kerja adalah amanah (Aku bekerja penuh tanggung jawab).
  • Kerja adalah panggilan (Aku bekerja penuh integritas).
  • Kerja adalah aktualisasi (Aku bekerja penuh semangat).
  • Kerja adalah ibadah (Aku bekerja penuh kecintaan).
  • Kerja adalah seni (Aku bekerja penuh kreativitas).
  • Kerja adalah kehormatan (Aku bekerja penuh ketekunan dan keunggulan).
  • Kerja adalah pelayanan (Aku bekerja maksimal penuh kerendahan hati).
Motivasi
Hasibuan (2003:141) menjelaskan motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. 
Edwin B. Flippo dalam Hasibuan (2003:143) mendefinisikan motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. 
Mathis dan Jackson (2006:114) mengungkapkan bahwa motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. 
Robbins, S.P. (2001:166) menjelaskan motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Dalam hal ini kebutuhan adalah suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik. 
Dalam Hasibuan (2003:144) Merle J. Moskowits mendefiniskan motivasi sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.