Just another free Blogger theme

Jumat, 30 September 2022





DEPOK BEACH SYMPHONY

Adakah bertiup angin segar hari ini?

yang mengalahkan menu siang untukku

seperti salmon, udang atau cakalang

dan cah kangkung bersama sambal;

lama menunggu pramusaji berkebaya dan berkerudung merah

mengantar makan siang beriringan dengan ombak yang sedang berlaga

di meja setia sudah ada minuman segar kelapa muda

serta pilihan lain segelas jeruk hangat

silakan bayangkan menu ikan bakar yang gurih siang ini

dan segarnya air kelapa hijau, seperti kelapa yang sama

dulu Ki Juru Mertani kala memetik dan meminumnya

Ya, sebentar lagi lidah kita tak berhenti bergoyang

silih berganti menikmati

menu istimewa dari gadis berkebaya berkerudung merah di pantai Depok

Diiring angin yang menderu memainkan laga simponi ombak 

bersenandungkan lagu favorit kesukaan

bersama menikmati menu dan suasana damai dari meja yang setia

Simponi siang ini mampu besarkan hati antara kita

Apalagi nanti semua pulang dengan menenteng oleh-oleh

udang goreng krispi saus tiram cuma-cuma cumi-cumi

atau menu lainnya seperti cinta yang tak dikenal

atau harapan-harapan yang terbungkus rapi,

yang kemungkinan menjadi fosil atau artefak kenangan abadi,

karena sesungguhnya semua ini hanyalah sebuah kenangan manis sesaat ....

PD 26092022


Senin, 26 September 2022



Bahagiaku melangkah di jalan ini 

Kemudian duduk di bangku, menghela napas

Orang-orang bercakap-cakap tentang pengalamannya, 

sambil tertawa bahagia 

Rasa sumpek, penat, dan jenuh meleleh 

menemukan permadani singgah pada berkas-berkas cahaya

Terbuai dengan suara kaki kuda dan kereta tua 

Seakan ini kereta dalam pewayangan menuju lorong-lorong mimpi

Ada malam Yogyakarta dengan panggung sandiwara anak-anak muda

Dilanjutkan dengan dialog tentang arah plang harapan-harapan dan kehidupan

Bisa saja kita di bawahnya berfoto selfi

untuk memilih jalan arah kehidupan yang pasti

Memaknai hidup ini dari titik nol kilometer

Kembali atau kehidupan ini baru memulai 

Ada yang masih seperti dulu merasakan hangatnya wedang ronde

Masih terasa harumnya karangan bunga dan nuansa sakral kraton Yogya

Dan kokohnya Merapi terasa dalam dada

Terngiang suara Mbah Marijan,"Rosa ...!"

Meski debunya diterbangkan angin tak berarah

Tetap menikmati  malam santai dengan martabak manis sambil bermimpi,

tentang pantai selatan dan lukisan-lukisan tentang ombak

Debur pantai yang membekas pada ingatan 

mengingatkan Parangtritis yang romantis

sepanjang jalan kota dengan kuliner yang menggoda

Sambil menikmati langit dan menyantap nasi kucing

Kucing lama tak dapat mengeong dengan mata tajam

Saat ini telah berubah jinak dengan dengkurnya

Bersama mimpi-mimpi yang tertinggal

Di bangku-bangku atau batu-batu ….

Atau justeru pada bintang-bintang di langit

YK 25092022



Selasa, 20 September 2022

 











CERITA DI DERMAGA INI

 

Seperti yang telah berlalu,

Dermaga ini masih setia menunggu

Kedatanganku,

Mungkin aku sudah lupa banyak hal,

Tentang sunrise dan pagi

Di pantai ini

Dulu, saat aku duduk di tepi pantai

Menikmati secangkir kopi

Bersama, sambil mendengarkan deru ombak

Melupakan setiap keriuhan dan polusi kota

yang menggoda kedamaian jiwa

untuk meninggalkan gelanggang kehidupan

di sini, ada rasa gembira

melihat bebatuan kokoh,

tegar diterpa ombak sepanjang waktu

Dermaga ini bercerita,

Tentang banyak hal,

Tentang sahabat-sahabat,

Yang setia dalam suka duka

Ada potret senyum yang tulus

Seruan hati yang jujur

Tentang integritas dan komitmen

Yang mengalir dan tetap setia

Seperti ombak,

Seperti batu hitam batu karang

Yang tak lekang oleh waktu

Sampai kapanpun ….


 

Embun Pagi di Daun Ilalang

Seperti bercerita ….

Embun pagi bayangmu,

yang menanti,

terbitnya mentari

Seperti bercerita ….

riuhnya sepi,

Tak ada kata,

Hanya makna

Memenuhi ruang sunyi,

Seperti bercerita ….

Nyanyian ilalang,

yang tersisa,

Hanya ada ruang sunyi,

Yang memberi arti,

Setiap kata,

Setiap doa,

Engkau tahu,

Segalanya,

Tentang awal,

Hingga akhirnya ….

Seperti bercerita,

Semuanya ….