Just another free Blogger theme

Selasa, 23 Januari 2024

 1. Cedhak kebo gupak

Bergaul dengan orang jahat nantinya akan tertular menjadi jahat'

2. Dikena iwake aja buthek barryune

Apa yang dimaksud tercapai, tanpa menyebabkan keonaran'

3. Manuk mencok dudu pencokane

Segala sesuatu yang mencurigakan harus dihadapi dengan hatihati'

4. Dicutat kata cacing

Diusir dengan cara yang kejam sekali'

5. Sandhing kiring gudhigen

Begrgaul dengan orang jahat nantinya akan tertular menjadi jahat

6. Nyugokake kayu sempu

Mencalonkan orang yang tidak mempunyai kemampuan'

7. Timun mungsuh duren

Orang lemah bermusuhan dengan orang kuat'

8. Gambret singgang, mrekathak ora ana sing nganei

Perawakan kenes, tetapi tidak ada yang melamar'

9. Ngaup awar-awar

Mengabdi kepada orang melarat

10. Giri lusi, janma tan kena kinira

Tidak boleh menghina sesama manusia'


Kamis, 18 Januari 2024

Asumsi = dugaan

Eskalasi = kenaikan

Personal Branding = Citra Diri

Intuisi = kata hati

Temporary = Sementara

Komprehensif = Menyeluruh

Justifikasi = Pembenaran

Skeptis = ragu-ragu

Performa = penampilan

Paradigma = pola pikir

Ekspetasi = pengharapan

Progresi = kemajuan

Kausalitas = sebab akibat

Kredibel = dapat dipercaya

Personalitas = Kepribadian 

Probabilitas = Kemungkinan

Superioritas = Keunggulan

Ilusi = Khayalan

Fenomenal = luar biasa

Komplementer = bersifat saling mengisi/melengkapi






medang = menata sudut pandang


 Akhir-akhir ini bapak ibu guru dan kepala sekolah heboh dengan pengisian SKP pada PMM. Regulasi baru yang awalnya terdengar samar-samar, ujug-ujug datang dan harus segera diselesaikan. Bagus itu. Aturan baru dengan sosialisasinya yang sangat minim langsung diterapkan. Banyak guru kelimpungan. Mungkin tidak bagi guru penggerak yang selalu mengumandangkan slogan: bergerak dan menggerakkan. 

Pengelolaan Kinerja berbasis system memang keren. Tetapi kalau system tersebut ujug-ujug berlaku bersama bapak ibu guru yang selama ini waktunya habis di kelas, sepertinya tidak fair. Ekspektasi di sana barangkali terbayang membanggakan tetapi realitas di sini membuat semuanya bersedih. Bapak-ibu guru sama sekali tidak dapat tertawa, tetapi hanya mengernyitkan kening. Kok, gini ya? 

Teknologi itu untuk membahagiakan manusia. Teknologi diciptakan manusia sama sekali tidak untuk membuat orang bersedih apalagi kalau akhirnya memperbudak manusia, menyusahkan manusia. Itu harus dibuang jauh-jauh. Semua teknologi itu untuk membahagiakan bukan sebaliknya. Pertanyaannya: apakah e-kinerja PNS yang diluncurkan Kemengpan RB dan Kemendikbudristek itu membahagiakan PNS, khususnya bapak/ibu guru dan kepala sekolah? Coba, dijawab dengan jujur dan objektif.