Rumah kecil di pinggir kali itu tampak sepi. Lampu lima watt yang sudah redup itu temaram tak menjangkau gelapnya kebun bambu di sebelah sisi barat rumah itu. Suara-suara yang tidak jelas sering bersahutan dekat rumah itu. Jeritan walangsangit seperti senandung pilu kelana malam mencari tempat singgah. Rumah dengan satu pintu itu hanya dilalui orang-orang tertentu. Tak jelas siapa yang dimaksud orang-orang tertentu itu. Wajahnya kadang enggan diketahui, tampak dari jaket yang dilengkapi penutup kepala selalu menyertai kehadirannya. Langkahnya juga sangat hati-hati. Nyaris tak ada bunyi kerikil yang terinjak. Tak juga terdengar derit engsel pintu depan, atau suara percakapan di antara ruang dalam rumah itu.
Just another free Blogger theme
0 komentar:
Posting Komentar