Just another free Blogger theme

Jumat, 27 Mei 2022

Rumah kecil di pinggir kali itu tampak sepi. Lampu lima watt yang sudah redup itu temaram tak menjangkau gelapnya kebun bambu di sebelah sisi barat rumah itu. Suara-suara yang tidak jelas sering bersahutan dekat rumah itu. Jeritan walangsangit seperti senandung pilu kelana malam mencari tempat singgah. Rumah dengan satu pintu itu hanya dilalui orang-orang tertentu. Tak jelas siapa yang dimaksud orang-orang tertentu itu. Wajahnya kadang enggan diketahui, tampak dari jaket yang dilengkapi penutup kepala selalu menyertai kehadirannya. Langkahnya juga sangat hati-hati. Nyaris tak ada bunyi kerikil yang terinjak. Tak juga terdengar derit engsel pintu depan, atau suara percakapan di antara ruang dalam rumah itu. 


Siapa penghuni rumah di pinggir kali itu? Seperti laki-laki yang sudah berumur setengah abad lebih. Hidup sebdiri karena ditingggal mati sang isteri. Tiga anaknya sudah pergi semua. Satu perempuan di Jakarta, dua yang laki-laki pergi merantau menjadi TKI di Arab.  Tapi ketiga anaknya itu tidak jelas nasib dan ceritanya. Laki-laki setengah baya itu jarang sekali nongol dan berinteraksi dengan tetangganya.  







Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar