Just another free Blogger theme

Rabu, 27 Desember 2023

Sepatu ini luar biasa. Kuat dan tahan lama. Menjadi teman dan pelindung kakinya yang cekatan dalam setiap langkah. Lama ia bersamanya dalam suka dan duka. Ia selalu bersamanya dari ke hari ke hari, menjadi saksi bisu prestasinya di sebuah sekolah.

Melihat sepatu hitam bertali yang tampak kusut dan berdebu, dan alasnya sudah bolong, mata pak guru tampak lembab. Ada sesuatu membasahi bola matanya, mengingat sepatu itu menjadi saksi bisu perjalanan suka dan duka muridnya yang bernama Rizki. Sepatu ini menjadi saksi saat Rizki menempuh sebuah jalan berlumpur ke sekolah yang jauh dari ujung perbukitan. Jalan tanah yang lengket berliku dan mendaki. Rizki setiap ke sekolah harus melangkahkan kaki menempuh jalan becek, apalagi saat hujan deras.  

Sepatu hitam bertali yang belepotan lumpur berada di sudut ruang dalam suasana sepi. Sesekali terdengar suara angin yang mempermainkan daun-daun di luar rumah dinas guru. Pak guru menatap bangga bercampur haru menatap sepatu itu. Sepatu yang cukup berumur, sepertinya selama ia bersekolah sampai hampir tamat.

Pak guru tersenyum sambil mengingat perjalanan panjang sepatu hitam bertali itu. Sepatu tersebut bukan sekadar alas kaki biasa; ia adalah saksi bisu dari setiap langkah yang telah diambil oleh pemiliknya, seorang siswa bernama Rizki.

Rizki, murid yang bersemangat, seringkali menjadi pusat perhatian di sekolah. Sebagai ketua kelas dan pencetak prestasi dalam berbagai pertandingan dan perlombangan, langkahnya selalu penuh dedikasi. Sepatu hitam bertali itu telah menyusuri lorong-lorong sekolah, melewati tangga-tangga menuju kelas-kelas, dan menghadiri berbagai acara sekolah.

Namun, hari ini, sepatu itu terlihat berbeda. Lumpur yang menempel di permukaannya menjadi tanda bahwa Rizki baru saja mengalami petualangan di luar. Mungkin ia berusaha menyelamatkan kucing kecil yang terjebak di semak belukar, atau mungkin ia terlibat dalam proyek lingkungan untuk membersihkan sungai di sekitar sekolah.

Pak guru, yang selalu mendukung dan menginspirasi Rizki, merasa bangga melihat bukti perjalanan kotor sepatu itu. Ia tahu bahwa setiap noda lumpur menceritakan kisah kebaikan dan dedikasi siswanya. Sepatu itu adalah simbol dari kerja keras, pengabdian, dan semangat positif yang membawa perubahan.

Di sudut ruang sepi itu, suasana hening seolah memberi tempat bagi penghargaan terhadap upaya Rizki. Pak guru merenung sejenak, menghargai setiap langkah yang diambil oleh siswanya dalam menghadapi perjalanan panjang menuju keberhasilan.

Suara angin di luar ruangan semakin menambah keindahan momen tersebut. Sepatu hitam bertali yang belepotan lumpur menjadi saksi bisu dari perjalanan siswa yang tidak hanya mengukir prestasi di buku catatan sekolah, tetapi juga mengukir jejak kebaikan di hati orang-orang di sekitarnya.

Pak guru merenung dalam, merasa bangga dan bersyukur memiliki siswa seperti Rizki di kelasnya. Sepatu hitam bertali, meski belepotan lumpur, adalah bukti nyata bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai dan prestasi, tetapi juga tentang membentuk karakter dan nilai-nilai kebaikan yang akan membimbing siswa menuju masa depan yang cerah.


Senin, 25 Desember 2023

 

Pagi Sang Guru membuka tokonya untuk berjualan. Sore hari ia mengajarkan ilmunya kepada anak-anak. Kelebihannya Sang Guru tidak menjual ilmunya tetapi benar-benar mengajarkan ilmunya dengan niat tulus dan suci. 

Guru di zaman milenial dan generasi Z, mereka mengajar dengan niat mendapatkan upah. Lembaga-lembaga Pendidikan dijadikan tempat bisnis terselubung. Sekolah-sekolah dengan biaya mahal menjadi label strata ekonomi yang naik atau tinggi. Semakin tinggi gengsi maka semakin mahal tempat menuntut ilmu. Kalau model begini maka hilanglah barokahnya ilmu. Ilmu tidak lebih dari material semata. Ilmu sudah kehilangan nilai sejatinya untuk memandu hidup yang selaras, serasi, dan seimbang. Untuk menyelamatkan ini, Pendidikan harus diambil alih oleh negara. Negara harus hadir untuk memberikan Pendidikan kepada rakyatnya. 


 








Sumber: Wikipedia



 

Kehidupan di alam nyata manusia berada dalam dimensi ruang dan waktu. Pada dimensi ruang maka kita mendapati adanya jarak, sehingga manusia tidak dapat mencapai tujuan sebuah tempat tanpa perjuangan membebaskan dirinya dari belenggu jarak. Upaya membebaskan diri dari belenggu jarak manusia menciptakan beragam teknologi transportasi, telekomunikasi, dan informasi.

Pada awal kehidupan tentu ruang ini terasa sangat luas, bahkan menyangka tanpa batas. Langit bersih tanpa noda. Air jernih tanpa limbah racun. Manusia hidup sederhana. Makanan sangat alami. Kuman dan bakteri  belum bermutasi. Manusia belum berproses dalam sebuah keserakahan yang menghancurkan alam sekitar. 
Lingkungan hidup tumbuh kembang liar dan hanya seleksi alam yang membatasi. Manusia berkembang beranak pinak dan menyebar ke seantero bumi untuk menaklukan alam. Manusia tidak hanya sekadar bertahan hidup tetapi bagaimana mengatur dan mengendalikan kehidupan. Akal manusia yang memulai untuk menjadikan lingkungan hidup sesuai kehendak dirinya, berpihak kepada dirinya, menguntungkan dirinya. 
Hidup manusia selalu memburu kehidupan yang nyaman, aman, dan kalau dapat hidup abadi ...! Tetapi hidup abadi itu sesuatu yang belum ditemukan formulanya.

Sumber: Wikipedia


Jumat, 15 Desember 2023

Desember 1990 ....

Anak muda itu baru saja sampai di emperan rumah di tengah hujan deras yang mengguyur kampung sejak tengah hari tadi. Bajunya setengah basah. Tadi memakai payung yang sudah rusak dengan setengah berlari kecil keluar dari  angkudes yang berhenti di ujung jalan. Jaraknya kira-kira berjarak 200 meter. Sejenak ia membalikkan badan menatap keluar, dan hujan masih sangat deras mengguyur halaman rumah. Suara guntur sesekali menggemuruh di langit yang mulai temaram. Ia lama menatap keluar saat hari mulai gelap. Ia bergegas menutup pintu agar air yang dibawa angin tidak masuk ke emperan rumah. 

"Silakan masuk, Nak!"

"Terimakasih, Bapak!" balas anak muda sambil beranjak mendekat dan menyalami orangtua yang membukakan pintu.

"Kenalkan, ini teman kuliah Ito, namanya Yudi," kata Ito memperkenalkan temannya kepada ayahnya. 

"Oya, silakan duduk," kata ayah Ito sambil menggeser kursi di ruang tamu kemudian memanggil anaknya,"Ito, temani tamu. Bapak akan ke mesjid dulu salat magrib," kata orangtua yang ternyata ayah dari Ito itu.

"Iya, ayah," Jawab Ito.

Tak lama kemudian Ito keluar dari dalam rumah membawakan kaos dan sarung untuk ganti celana dan baju temannya yang basah. 

"Ganti baju dulu biar hangat dan tidak masuk angin," ujar Ito sambil menyerahkan kaos dan sarung yang masih terlipat rapi.

"Terimakasih," kata temannya sambil menerima kaos dan sarung dari Ito.

"Mandi dulu dengan air hangat. Kamar mandinya ada di sebelah kanan kamarku," kata Ito menunjukkan tempat sambil menyalakan lampu.

Anak muda itu segera menuju ke kamar mandi yang ditunjukkan Ito. Ia membayangkan nikmatnya mandi air hangat setelah beberapa menit menggigil kedinginan. 

Setelah mandi anak muda itu bergegas mengganti pakainnya yang basah.





 

Kamis, 14 Desember 2023

Lirik lagu "Burung Kutilang"
Ibu Sud


Di pucuk pohon cemaraBurung kutilang berbunyiBersiul siul sepanjang hariDengan tak jemu jemuMengangguk angguk sambil bersiulTrilili lili lilili
Di pucuk pohon cemaraBurung kutilang berbunyiBersiul siul sepanjang hariDengan tak jemu jemuMengangguk angguk sambil bernyanyiTrilili lili lilili
Di pucuk pohon cemaraBurung kutilang berbunyiBersiul siul sepanjang hariDengan tak jemu jemuMengangguk angguk sambil bernyanyiTrilili lili lililiTrilili lili lililiTrilili lili lilili

Penggunaan kata "berbunyi" mungkin lebih pas dengan kata "berkicau", barangkali untuk membedakan suara burung kutilang dengan bunyi peluit.
"Bersiul-siul" sepanjang hari mungkin lebih pas "berkicau-kicau", barangkali untuk membedakan kemampuan burung kutilang dengan beo atau kakak tua, atau untuk membedakan burung kutilang dengan pemiliknya yang juga sama-sama punya burung. Hehe ....
Tidak benar sama sekali kalau suara burung kutilang  itu tri lili lili ....
Coba dengarkan suara burung kutilang dengan sekasama cukup dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.













Lagu "Bintang Kecil"
oleh Daljono

Bintang kecil di langit yang biruAmat banyak menghias angkasaAku ingin terbang dan menariJauh tinggi ke tempat kau berada
Bintang kecil di langit yang biruAmat banyak menghias angkasaAku ingin terbang dan menariJauh tinggi ke tempat kau berada
Bintang kecil di langit yang biruAmat banyak menghias angkasaAku ingin terbang dan menariJauh tinggi ke tempat kau berada
Sumber: LyricFind
Kata "biru" lebih pas diganti dengan kata "tinggi" karena langit biru adanya di siang hari. Bintang-bintang dan bulan tampak pada malam hari, dan pada malam hari bintang-bintang berkelap-kelip di langit yang tinggi, dan apa warna langit pada malam hari? 




"Pelangi"
Oleh AT Mahmud

Pelangi, pelangi, alangkah indahmuMerah, kuning, hijau di langit yang biruPelukismu agung, siapa gerangan?Pelangi, pelangi, ciptaan Tuhan
Pelangi, pelangi, alangkah indahmuMerah, kuning, hijau di langit yang biruPelukismu agung, siapa gerangan?Pelangi, pelangi, ciptaan Tuhan
Pelangi, pelangi, alangkah indahmuMerah, kuning, hijau di langit yang biruPelukismu agung, siapa gerangan?Pelangi, pelangi, ciptaan Tuhan

Berapa warna pelangi?
Ketika kita belajar tentang pelangi, kita diajarkan bahwa ada 7 (tujuh) warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.



Selasa, 12 Desember 2023

 



Ada sebuah lagu yang sangat dikenal oleh anak-anak tentang peran seorang ibu, yaitu:

“Kasih ibu kepada beta

Tak terhingga sepanjang masa

Hanya memberi tak harap kembali

Bagai sang surya menyinari dunia”

Ada ungkapan yang sangat pas untuk direnungkan “Surga di bawah telapak kaki ibu”.

Kalimat yang sangat tepat menggambarkan keistimewaan seorang ibu, yaitu: Ibumu adalah pintu surga yang real, yang tampak nyata di depan mata kamu. Bagi kalian yang ingin masuk surga lewat pintu ini, maka muliakanlah, rawatlah, taalah kepada ibu kamu. Ridho Tuhan ada pada ridho ibumu.”

Ridho Tuhan ada pada ridho ibumu. Kalimat ini mengingatkan kita pada sebuah kisah di zaman Nabi Saw tentang Alqomah yang  hampir suul khatimah gara2 ibunya tidak mau memaafkan kesalahannya. Alqomah lebih mengutamakan isterinya daripada ibunya. Kelakuan ini yang membuat Tuhan tidak Ridha.

Pada cerita rakyat di Sumatera Barat ada kisah Malin Kundang yang sukses menjadi saudagar kaya tetapi malu mengakui ibunya yang miskin. Ia pikir dengan menerima ibunya yang miskin seperti pengemis ini maka harkat dan martabatnya jatuh. Logika Malin Kundang ini menjadi contoh logika yang keliru 1000%. Ibunya murka dan mengutuk Malin Kundang dan harta perniagannya menjadi batu yang tidak berguna.

Mengapa harus menghormati ibu kita?

Rhoma Irama menjawab:

“Darah dagingmu dari air susunya

Jiwa ragamu dari kasih sayangnya

Dialah manusia satu-satunya

Yang menyayangimu tanpa ada batasnya”

Lalu bagaimana kita bersikap kepada ibu kita?

“Bila kau sayang pada isterimu.

Lebih sayanglah pada ibumu

Bila kau patuh pada rajamu

Lebih patuhlah pada ibumu”

 Kisah Uwais al Qarni

Uwais Al-Qarni merupakan seorang pemuda yang tidak terkenal, miskin, dan memiliki penyakit kulit. Tak ada orang yang mengenalnya bahkan namanya pun tak pernah dikenal. Namun ia merupakan pemuda yang  pernah disebut oleh Rasulullah SAW sebagai pemuda yang sangat terkenal di langit.

 Sebab kecintaan Allah kepadanya yaitu  dikarenakan ia patuh dan menghormati ibunya yang sakit lumpuh. Suatu waktu, Uwais meminta izin kepada sang ibu untuk pergi ke Madinah dalam rangka untuk melepaskan kerinduannnya kepada Rasulullah. Sang ibu memberinya izin untuk pergi, namun dengan syarat agar setelah berjumpa Rasulullah ia cepat pulang kembali karena ibunya yang sakit-sakitan.

 Setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang, Uwais tidak mendapati Rasulullah di rumahnya karena sedang memimpin peperangan. Meski kerindunya amat besar terhadap Rasulullah, Uwais lekas pulang demi ibunya. Ia hanya menitip pesan kepada Siti Aisyah ra.

 Kemudian pada kesempatan yang lain, sang ibu meminta Uwais untuk mengantarkannya pergi haji. Uwais tidak mau menolak walaupun mereka merupakan keluarga yang miskin, dengan sekuat tenaga ia menggendong ibunya yang lumpuh itu untuk berziarah ke Baitullah.

 Meski belum pernah berjumpa dengan Nabi, Rasulullah seperti sudah mengenal betul pemuda miskin itu. Ia memuji Uwais dengan mengatakan kepada para Sahabat yang lain, “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi,” (HR. Ahmad).

 Karena bakti yang tulus dan ikhlas kepada ibundanya, membuat nama Uwais Al-Qarni terkenal di langit, meski di bumi ia bukan siapa-siapa.

 Suatu hari Uwais membeli seekor anak lembu. Apa yang ia perbuat? Setiap pagi ia menggendong bolak balik anak lembu itu ke atas bukit. Tujuannya? Mungkin untuk memperkuat tubuhnya. Orang mengira Uwais ini sudah gila. Kalaupun tidak gila, orang-orang di lingkungannya menganggap Uwais ini orang aneh. Dan memang di lingkungannya banyak yang menganggapnya Uwais ini aneh. Sudah miskin, dan aneh pula. 

Mengapa ia melakukan itu?

Karena ia akan menggendong ibunya yang lumpuh untuk berangkat haji.

Jarak dari Yaman ke Mekkah sekitar 1.119 km. Hampir setara dengan jarak dari Pelabuhan Merak Banten ke Banyuwangi. Itulah jarak yang ditempuh seorang Uwais Al Qarni menggendong ibunya untuk menunaikan Haji

Setelah 8 bulan berlalu dan musim haji datang, ia memenuhi permintaan sang ibu dengan menggendongnya berjalan kaki dari Yaman ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. 

Kelebihan Uwais, berdasarkan sabda Rasulullah Saw:

Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Wallahu alam bishawwab


Sabtu, 09 Desember 2023

 


Rapuh

Opick

Cover Syiffa Syahla

 

Detik waktu terus berjalan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka, tangis dan tawa
Tergores bagai lukisan

Seribu mimpi, berjuta sepi
Hadir bagai teman sejati
Di antara lelahnya jiwa
Dalam resah dan air mata
Kupersembahkan kepada-Mu
Yang terindah dalam hidupku

Meski 'ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepada-Mu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah pada-Mu
Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintai-Mu
Dalam dada kuharap hanya
Diri-Mu yang bertahta

Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintai-Mu
Dalam dada kuharap hanya
Diri-Mu yang bertahta

Meski 'ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepada-Mu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah pada-Mu
Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintai-Mu
Dalam dada kuharap hanya
Diri-Mu yang bertahta

Meski 'ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepada-Mu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah pada-Mu
Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintai-Mu
Dalam dada kuharap hanya
Diri-Mu yang bertahta

Detik waktu terus berlalu
Semua berakhir pada-Mu
















Bidadari Surga - Jefri Bukhori
Cover Syiffa Syahla

Setiap manusia punya rasa cintaYang mesti dijaga kesuciannyaNamun ada kala insan tak berdayaSaat dusta mampir bertakhta
Kuinginkan dia yang punya setiaDan mampu menjaga kemurniaannyaSaat ku tak ada ku jauh darinyaAmanah pun jadi penjaganya
Hatimu tempat berlindungkuDari kejahatan syahwatkuTuhanku merestui ituDijadikan engkau istrikuEngkaulah bidadari surgaku
Tiada yang memahami s'gala kekurangankuKecuali kamu, bidadarikuMaafkanlah aku dengan kebodohankuYang tak bisa membimbing dirimu
Hatimu tempat berlindungkuDari kejahatan syahwatkuTuhanku merestui ituDijadikan engkau istriku
Hatimu tempat berlindungkuDari kejahatan syahwatkuTuhanku merestui ituDijadikan engkau istrikuEngkaulah bidadari surgaku
رَبَّÙ†َا Ù‡َبْ Ù„َÙ†َا Ù…ِÙ†ْ Ø£َزْÙˆَاجِÙ†َاوَØ°ُرِّÙŠَّاتِÙ†َا Ù‚ُرَّØ©َ Ø£َعْÙŠُÙ†ٍ ÙˆَاجْعَÙ„ْÙ†َالِÙ„ْÙ…ُتَّÙ‚ِينَ
Ø¥ِÙ…َامًاإِÙ…َامًاإِÙ…َامًاBidadari surgaku
Sumber: Musixmatch

Jumat, 08 Desember 2023

 

Rumusan ABCD pada Tujuan Pembelajaran

A (Audience)

Secara harfiah, audience berarti pendengar. Dalam konteks pembelajaran, audience adalah kelompok yang  menjadi sasaran pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas, audience adalah peserta didik atau murid.

 

B (Behavior)

Rumusan B memiliki makna behavior. Secara harfiah behavior adalah perilaku. Dalam konteks pembelajaran, behavior adalah perilaku yang diharapkan muncul sebagai hasil belajar.  Perilaku ini terdiri dari kata kerja dan objek.

Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja operasional. Apa sih kata kerja operasional? Itu lho, kata kerja yang dapat diukur. Berikut contohnya:

-      Menyebutkan,

-      menjelaskan,

-      menyusun,

-      memprediksikan,

-      membandingkan,

-      membuat,

-      dan sebagainya.

Bagaimana dengan objeknya? Objek merujuk pada hal yang menjadi sasaran dari kata kerja. Objek nantinya akan menjadi materi pembelajaran atau konten dari pembelajaran. Berikut contohnya.

Bagian-bagian bunga, kalimat utama, pembagian pecahan, sumber daya alam, kolase, dan sebagainya.

Seberapa pentingkah rumusan behavior ini?  Sangat penting! Tanpa adanya rumusan behavior, rumusan yang lain menjadi tidak bermakna.

 

C (Condition)

Rumusan C memiliki makna condition. Secara harfiah, condition berarti kondisi atau keadaan. Dalam pembelajaran, condition adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar behavior dapat tercapai. Contoh dari rumusan condition adalah sebagai berikut.

Melalui diskusi kelompok, setelah bertanya jawab, setelah mendengarkan penjalasan guru, melalui percobaan, dan lain sebagainya.

Rumusan C dapat diisi dengan metode pembelajaran yang dipakai.

D (Degree)

Rumusan D memiliki makna degree. Secara harfiah, degree berarti derajat. Dalam pembelajaran, degree adalah tingkat penampilan yang dapat diterima. Degree merupakan tingkatan keberhasilan yang ditargetkan harus dicapai siswa dalam mempertunjukkan perilaku hasil belajar. Contoh dari rumusan degree adalah sebagai berikut.

Melakukan tanpa salah, memberikan contoh dalam jumlah tertentu, memberikan jawaban pada tingkatan tertentu, dan tingkatan-tingkatan ukuran keberhasilan lainnya.

 

Bagaimana contoh pengaplikasiannya?

Untuk merumuskan tujuan pembelajaran, hal yang pertama kali dilakukan adalah memperhatikan bunyi Kompetensi Dasar. Tujuan pembelajaran tidak boleh keluar dari Kompetensi Dasar. Penulis ambil contoh bunyi KD sebagai berikut.

Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya.

Perhatikan bahwa Kompetensi Dasar tersebut mengandung kata kerja "menjelaskan"! Kata kerja tersebut sudah merupakan kata kerja operasional yang dapat diukur. Karenanya, kita dapat membuat tujuan pembelajaran dengan kata kerja yang sama. Ini artinya rumusan B (Behavior) pada komponen kata kerja sudah terumuskan. Lantas, apa objeknya? Objeknya adalah materi dari pembelajaran. Materi dalam Kompetensi Dasar tersebut ada dua, yaitu upaya memelihara keseimbangan alam dan upaya pelestarian sumber daya alam. Kita ambil salah satunya, misalnya upaya memelihara keseimbangan alam. Ini artinya rumusan B (Behavior)-nya adalah "menjelaskan upaya memelihara keseimbangan alam".

Siapa subjek belajar pada Kompetensi Dasar tersebut? Sudah jelas bukan kalau subjeknya adalah peserta didik? Dengan demikian didapatkan rumusan dari A (Audience) yaitu "peserta didik".

Bagaimana dengan metode pembelajaran yang hendak dipakai untuk mencapai Kompetensi Dasar tersebut? Sebagai contohnya kita hendak memakai metode diskusi kelompok. Karena persyaratan agar Kompetensi Dasar tersebut tercapai adalah dengan diskusi kelompok, maka rumusan C (Condition)-nya adalah "melalui diskusi kelompok".

Yang terakhir, bagaimana tingkatan hasil belajar yang diinginkan dari proses pembelajaran tersebut? Sebagai contohnya kita ingin peserta didik mampu memberikan jawaban yang benar. Ini artinya rumusan D (Degree)-nya adalah "dengan benar" ataupun "tanpa salah".

Pada akhirnya sudah lengkap bukan rumusan ABCD-nya. Kini didapatkan rumusan tujuan pembelajan yang lengkap. Kita susun hingga menjadi kalimat sebagai berikut.

 

 

Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan upaya memelihara keseimbangan alam dengan benar. Berikut penulis sertakan analisisnya.

Melaui diskusi kelompok, peserra didik dapat menjelaskan upaya memelihara keseimbangan alam dengan benar.

Mudah bukan? Oke, sekarang penulis berikan contoh lainnya. Misalnya Kompetensi Dasarnya adalah sebagai berikut.

Mendeskripsikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

Kita analisis mulai dari subjek belajarnya. Tentunya kita sepakat kalau subjeknya adalah peserta didik. Jadi, artinya rumusan A (Audience)-nya adalah "peserta didik", ya sahabat pendidik.

Lanjut ke perilaku yang diharapkan muncul sebagai hasil belajar. Dari Kompetensi Dasar tersebut, kita dapat menentukan kata kerja operasional yang mendukung, yang relevan dengannya. Kompetensi Dasar tersebut mengandung kata kerja mendeskripsikan. Kita boleh menggunakan kata kerja tesebut (jika kata kerjanya sudah operasional) ataupun menggunakan kata kerja lain yang relevan. Sebagai contohnya kita  mengambil kata kerja yang relevan, kata kerja "menyebutkan" misalnya. Lantas apa objeknya? Objeknya adalah keberagaman suku bangsa. Objek ini dapat dijabarkan lagi menjadi nama-nama suku bangsa yang ada di Indonesia. Karenanya, kita mendapatkan rumusan B (Behavior) dengan bunyi "menyebutkan nama suku bangsa yang ada di Indonesia".

Kita lanjutkan ke rumusan berikutnya. Penulis ambilkan contoh peserta didik ingin kita kondisikan dalam suasana tanya jawab. Ini artinya metodenya adalah tanya jawab.  Rumusan C (Condition)-nya menjadi "melalui tanya jawab".

Terakhir, kita masuk ke rumusan D (Degree). Dari Kompetensi Dasar tersebut, penulis ambilkan contoh pendidik menginginkan peserta didiknya mampu menguasai materi pada tingkatan tertentu. Tingkatan tersebut berupa memberikan paling sedikit tiga contoh yang sesuai dengan materi pembelajaran. Ini artinya, rumusan D (Degree)-nya menjadi "memberikan paling sedikit tiga contoh".

Nah, sahabat pendidik akhirnya lengkap sudah rumusan ABCD-nya. Kita dapatkan rumusan lengkap dari tujuan pembelajarannya, yaitu sebagai berikut.

Melalui tanya jawab, peserta didik dapat menyebutkan paling sedikit tiga contoh nama suku bangsa yang ada di Indonesia.

Analisisnya adalah sebagai berikut.

Sahabat pendidk, mudah bukan cara untuk menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan rumusan ABCD? Rumusan ABCD ini terbukti mempermudah pendidik untuk menentukan tujuan pembelajaran yang dapat diukur dan terarah. Pada beberapa referensi terdapat perbedaan rumus, rumusan diperpanjang menjadi ABCDE. Rumusan A, rumusan B, dan rumusan D idem dengan penulis paparkan di atas. Perbedaannya terletak pada rumusan C dan rumusan E. Rumusan C ada yang mendefinisikannya sebagai Content atau materi pembelajaran dan rumusan E sebagai Environment atau persyaratan untuk mewujudkan rumusan B. Kedua rumusan, baik ABCD maupun ABCDE pada dasarnya adalah sama, yaitu untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang dapat diukur dan terarah.

Melalui tanya jawab peserta didik dapat menyebutkan paling sedikit 3 (tiga) contoh nama suku bangsa yang ada di Indonesia.



💥💥

Mencari Alasan (Exist)

Cover Syiffa Syahla

 

Ikhlasnya hati sering kali disalah arti
Tulusnya cinta tidak pernah engkau hargai
Berlalu pergi dengan kelukaan ini
Ku mengalah ku bersabar

Berpaling muka bila saling bertatap mata
Seolah kita tiada pernah saling mencinta
Mencari sebab serta mencari alasan
Supaya tercapai hasratmu

Manis di bibir memutar kata
Malah kau tuduh akulah segala penyebabnya
Siapa terlena pasti dia terpana bujuknya rayunya suaranya
Yang meminta simpati dan harapan

Engkau pastinya tersenyum dengan pengunduran diriku
Tetapi bagi diriku suatu ketenangan
Andainya kita terus bersama belum tentu kita bahagia
Selama tidak kau rubah cara hidupmu

Ada baiknya bila tidak lagi bersama
Terasa jauh diriku ini dengan dosa
Aku tinggalkan walau tanpa kerelaan
Yang nyata kau tidak berubah

Berpaling muka bila saling bertatap mata
Seolah kita tiada pernah saling mencinta
Mencari sebab serta mencari alasan
Supaya tercapai hasratmu

Manis di bibir memutar kata
Malah kau tuduh akulah segala penyebabnya
Siapa terlena pasti dia terpana bujuknya rayunya suaranya
Yang meminta simpati dan harapan

Engkau pastinya tersenyum dengan pengunduran diriku
Tetapi bagi diriku suatu ketenangan
Andainya kita terus bersama belum tentu kita bahagia
Selama tidak kau rubah cara hidupmu

Katakan apa yang kau ingin selagi kau dapat berkata
Memang begini sikapmu semenjak dahulu
Andainya kita terus bersama belum tentu kita bahagia
Selama tidak kau rubah cara hidupmu



 

Suci dalam Debu

Cover Syiffa Syahla

 

Engkau bagai air yang jernih
Di dalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlindung jua

Cinta bukan hanya di mata
Cinta hadir di dalam jiwa
Biarlah salah di mata mereka
Biar perbezaan terlihat antara kita

Ku harapkan kau kan terima
Walau dipandang hina
Namun hakikat cinta kita
Kita yang rasa

Suatu hari nanti
Pastikan bercahaya
Pintu akan terbuka
Kita langkah bersama
Di situ kita lihat
Bersinarlah hakikat
Debu jadi permata
Hina jadi mulia
Bukan khayalan yang aku berikan
Tapi keyakinan yang nyata
Kerana cinta lautan berapi

Pasti akan kurenang jua

Ku harapkan kau kan terima
Walau dipandang hina
Namun hakikat cinta kita
Kita yang rasa

Suatu hari nanti
Pastikan bercahaya
Pintu akan terbuka
Kita langkah bersama
Di situ kita lihat
Bersinarlah hakikat
Debu jadi permata
Hina jadi mulia

Suatu hari nanti
Pastikan bercahaya
Pintu akan terbuka
Kita langkah bersama
Di situ kita lihat
Bersinarlah hakikat
Debu jadi permata

 


Satu Nama Tetap Dihati (Eye)

Syiffa Syahla Cover

 

Ada satu nama suatu masa dulu
Pernah bawa dan beri bahagia
Hingga saat ini
Masih ku abadikan di dalam hatiku

Dengan satu rasa dalam satu cinta
Sewaktu kita bersama dulu
Hanya kita yang tahu
Dalam mana telah cinta
Kita memutik

Walau akhir ini seakan terpisah
Oleh masa dan suasana tak dipinta
Namun percayalah tidak sedikit pun
Kasihku kepadamu surut dan berubah

Pasti suatu masa kan bersama lagi
Engkau dan aku pasti jua nikmati
Cinta yang istimewa
Walau ku tak pasti bilakah masanya
Kau dan aku akan bertemu
Untuk kita kembalikan keindahan dulu

Walau akhir ini seakan terpisah
Oleh masa dan suasana tak dipinta
Namun percayalah tidak sedikit pun
Kasihku kepadamu surut dan berubah

Pasti suatu masa kan bersama lagi
Engkau dan aku pasti jua nikmati
Satu cinta yang indah
Walau ku tak pasti bilakah masanya
Kau dan aku akan bertemu
Untuk kita kembalikan keindahan dulu

Dengan satu rasa dalam satu cinta
Sewaktu kita bersama dulu
Kusemat di dalam hati
Hingga kita kan bertemu
Kemudian hari



Muhasabah Cinta

Cover Anisa Rahman

Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari-Mu
Kupasrahkan semua pada-Mu

Tuhan, baru kusadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini 'ku harapkan cinta-Mu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku

Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Ilahi, Muhasabah cintaku

Tuhan, kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan-Mu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku

Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Ilahi, Muhasabah cintaku

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku

Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Ilahi, Muhasabah cintaku



Yang Terdalam

Cover Elma

Kulepas semua yang kuinginkan
Tak akan kuulangi
Maafkan jika kau kusayangi
Dan bila ku menanti

Pernahkah engkau coba mengerti?
Lihatlah, ku di sini
Mungkinkah jika aku bermimpi?
Salahkah 'tuk menanti?

Takkan lelah aku menanti
Takkan hilang cintaku ini
Hingga saat kau tak kembali
'Kan kukenang di hati saja

Kau telah tinggalkan
Hati yang terdalam
Hingga tiada cinta
Yang tersisa di jiwa


Gerimis Mengundang

Cover Syiffa Syahla

 

Ku sangkakan panas berpanjangan
Rupanya gerimis, rupanya gerimis
Mengundang, a-ha-ha-ah
Dalam tak sedar ku kebasahan

Pernah juga kau pinta perpisahan
Aku sangkakan itu hanyalah
Gurauan, a-ha-ha-ah
Nyata kau serius dalam senyuman

Bukan sekejap denganmu
Bukan mainan hasratku
Engkau pun tahu niatku
Tulus dan suci
Senang benar kau ucapkan
Kau anggap itu suratan
Sikit pun riak wajahmu
Tiada terkilan

Hanya aku separuh nyawa
Menahan sebak di dada
Sedangkan kau bersahaja
Berlalu tanpa kata
Terasa diri amat terhina
Kau lakukan
Terasa diri amat terhina
Kau lakukan

Bukan sekejap denganmu
Bukan mainan hasratku
Engkau pun tahu niatku
Tulus dan suci
Senang benar kau ucapkan
Kau anggap itu suratan
Sikit pun riak wajahmu
Tiada terkilan

Hanya aku separuh nyawa
Menahan sebak di dada
Sedangkan kau bersahaja
Berlalu tanpa kata
Terasa diri amat terhina
Kau lakukan
Terasa diri amat terhina
Kau lakukan

Sia-sia ku korban selama ini
Jika kasihku, jika hatiku
Kau guris, o-ho-ho-oh
Dalam tak sedar ku menangis


Buih Jadi Permadani

Cover Syiffa Syahla

 

Dinginnya angin malam ini menyapa tubuhku
Namun tidak dapat dinginkan panasnya hatiku ini

Terasa terhempasnya kelakianku ini dengan sikapmu
Apakah karna aku insan kekurangan mudahnya kau mainkan

Oh mungkinkah diri ini dapat merubah buih
Yang memutih menjadi permadani
Seperti pinta yang kau ucap
dalam janji cinta

Juga mustahil bagiku menggapai bintang di langit
Siapalah diriku hanya insan biasa
Semua itu sungguh aku tiada mampu

Salah aku juga karna jatuh cinta
Insan sepertimu seanggun bidadari
Seharusnya aku cerminkan diriku
Sebelum tirai hati aku buka
Untuk mencintaimu

Oh mungkinkah diri ini dapat merubah buih
Yang memutih menjadi permadani
Seperti pinta yang kau ucap dalam janji cinta

Juga mustahil bagiku menggapai bintang di langit
Siapalah diriku hanya insan biasa
Semua itu sungguh aku tiada mampu

Salah aku juga karna jatuh cinta
Insan sepertimu seanggun bidadari
Seharusnya aku cerminkan diriku
Sebelum tirai hati aku buka
Untuk mencintaimu

 Sumber: LyricFind