Suasana Idul Fitri 1436 Hijriyyah

       Idul Fitri membawa kegembiran bagi semuanya. Seolah-olah keberkahan turun dari langit dan keluar dari dalam bumi. Anak-anak sangat ceria menyambut hari raya, seperti juga orangtua mereka. Tahun ini perayaan sedikit berbeda, suara mercon bersahut-sahutan setelah berakhirnya waktu magrib. Langit berpendar-pendar dengan mercon dan kembang api. Suaranya bersahut-sahutan mempermainkan perasaan.
       Hampir sebulan kaum muslimin berpuasa menahan lapar dan dahaga, kini mereka diberi kesempatan untuk bersenang-senang untuk merayakan pesta kemenangan itu. Bakda magrib setelah memasuki 1 Syawal dimana-mana suara takbir, tahlil dan tahmid berkumandang. Sepertinya ini memang hari bersenang-senang.
       Di tempat yang berbeda, kendaraan mudik hampir memenuhi jalan raya, motor, mobil, angkutan umum berlomba-lomba menuju satu tempat seperti diberi komando oleh sesuatu yang tak lain dan tak bukan adalah keinginan untuk berkumpul, bertemu, melepas rasa rindu dengan sanak famili, handai tolan dan kampung halaman. Lihatlah bermacam-macam barang bawaan ada pada kendaraan mereka, yang motor diberi bagasi tambahan dengan batang dan ranting kayu seadanya, kemudian tas besar diikat dengan tali rafia. Bagian depan bapak jadi navigator, tengan si kecil dan si kecil, lalu tengah lagi, dan paling belakang tas besar. Nuansanya benar-benar setengah darurat. Dan pemandangan ini hampir berulang setiap tahun.
       Idul Fitri yang dimaknai kembali pada kesucian merupakan hari raya kemenangan. Pada hakekatnya yang namanya kemenangan akan menerbitkan kegembiraan, rasa suka cita, dan semangat untuk meraih yang lebih baik lagi. Puasa hampir sebulan telah me-refresh semangat hidup, gairah hidup untuk berkarya, agar lebih hebat lagi. 
       Mereka yang menyempatkan diri pulang dari  rantau membawa hasil jerih lelahnya ke kampung halaman, ada isteri, anak-anak, motor, mobil, segepok uang, dan berbagai kesuksesan lainny. Hari raya Idul Fitri 1436 Hijriyah telah berlalu, kue-kue, ketupat, opor ayam sudah tak disajikan lagi di atas meja makan. Hari-hari apa adanya, kembali pada rutinitas meniti hari-hari sambil terus berusaha menggapai yang terbaik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Dunia Pendidikan

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) untuk Kepsek dan Pengawas Sekolah

6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini