Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Sepatu dan Bunga

Gambar
Sepatu ini luar biasa. Kuat dan tahan lama. Menjadi teman dan pelindung kakinya yang cekatan dalam setiap langkah. Lama ia bersamanya dalam suka dan duka. Ia selalu bersamanya dari ke hari ke hari, menjadi saksi bisu prestasinya di sebuah sekolah. Melihat sepatu hitam bertali yang tampak kusut dan berdebu, dan alasnya sudah bolong, mata pak guru tampak lembab. Ada sesuatu membasahi bola matanya, mengingat sepatu itu menjadi saksi bisu perjalanan suka dan duka muridnya yang bernama Rizki. Sepatu ini menjadi saksi saat Rizki menempuh sebuah jalan berlumpur ke sekolah yang jauh dari ujung perbukitan. Jalan tanah yang lengket berliku dan mendaki. Rizki setiap ke sekolah harus melangkahkan kaki menempuh jalan becek, apalagi saat hujan deras.   Sepatu hitam bertali yang belepotan lumpur berada di sudut ruang dalam suasana sepi. Sesekali terdengar suara angin yang mempermainkan daun-daun di luar rumah dinas guru. Pak guru menatap bangga bercampur haru menatap sepatu itu. Sepatu yang cukup

Pendidikan Sebagai Bisnis atau Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Gambar
  Pagi Sang Guru membuka tokonya untuk berjualan. Sore hari ia mengajarkan ilmunya kepada anak-anak. Kelebihannya Sang Guru tidak menjual ilmunya tetapi benar-benar mengajarkan ilmunya dengan niat tulus dan suci.   Guru di zaman milenial dan generasi Z, mereka mengajar dengan niat mendapatkan upah. Lembaga-lembaga Pendidikan dijadikan tempat bisnis terselubung. Sekolah-sekolah dengan biaya mahal menjadi label strata ekonomi yang naik atau tinggi. Semakin tinggi gengsi maka semakin mahal tempat menuntut ilmu. Kalau model begini maka hilanglah barokahnya ilmu. Ilmu tidak lebih dari material semata. Ilmu sudah kehilangan nilai sejatinya untuk memandu hidup yang selaras, serasi, dan seimbang. Untuk menyelamatkan ini, Pendidikan harus diambil alih oleh negara. Negara harus hadir untuk memberikan Pendidikan kepada rakyatnya.    Sumber: Wikipedia

Ruang dan Waktu

Gambar
  Kehidupan di alam nyata manusia berada dalam dimensi ruang dan waktu. Pada dimensi ruang maka kita mendapati adanya jarak, sehingga manusia tidak dapat mencapai tujuan sebuah tempat tanpa perjuangan membebaskan dirinya dari belenggu jarak. Upaya membebaskan diri dari belenggu jarak manusia menciptakan beragam teknologi transportasi, telekomunikasi, dan informasi. Pada awal kehidupan tentu ruang ini terasa sangat luas, bahkan menyangka tanpa batas. Langit bersih tanpa noda. Air jernih tanpa limbah racun. Manusia hidup sederhana. Makanan sangat alami. Kuman dan bakteri  belum bermutasi. Manusia belum berproses dalam sebuah keserakahan yang menghancurkan alam sekitar.  Lingkungan hidup tumbuh kembang liar dan hanya seleksi alam yang membatasi. Manusia berkembang beranak pinak dan menyebar ke seantero bumi untuk menaklukan alam. Manusia tidak hanya sekadar bertahan hidup tetapi bagaimana mengatur dan mengendalikan kehidupan. Akal manusia yang memulai untuk menjadikan lingkungan hidup

Wajah dalam Sebuah Album

Gambar
Desember 1990 .... Anak muda itu baru saja sampai di emperan rumah di tengah hujan deras yang mengguyur kampung sejak tengah hari tadi. Bajunya setengah basah. Tadi memakai payung yang sudah rusak dengan setengah berlari kecil keluar dari  angkudes yang berhenti di ujung jalan. Jaraknya kira-kira berjarak 200 meter. Sejenak ia membalikkan badan menatap keluar, dan hujan masih sangat deras mengguyur halaman rumah. Suara guntur sesekali menggemuruh di langit yang mulai temaram. Ia lama menatap keluar saat hari mulai gelap. Ia bergegas menutup pintu agar air yang dibawa angin tidak masuk ke emperan rumah.  "Silakan masuk, Nak!" "Terimakasih, Bapak!" balas anak muda sambil beranjak mendekat dan menyalami orangtua yang membukakan pintu. "Kenalkan, ini teman kuliah Ito, namanya Yudi," kata Ito memperkenalkan temannya kepada ayahnya.  "Oya, silakan duduk," kata ayah Ito sambil menggeser kursi di ruang tamu kemudian memanggil anaknya,"Ito, temani ta

Hal yang Lucu dari Lagu Anak-anak

Gambar
Lirik lagu "Burung Kutilang" Ibu Sud Di pucuk pohon cemara Burung kutilang berbunyi Bersiul siul sepanjang hari Dengan tak jemu jemu Mengangguk angguk sambil bersiul Trilili lili lilili Di pucuk pohon cemara Burung kutilang berbuny i Bersiul siu l sepanjang hari Dengan tak jemu jemu Mengangguk angguk sambil bernyanyi Trilili lili lilili Di pucuk pohon cemara Burung kutilang berbunyi Bersiul siul sepanjang hari Dengan tak jemu jemu Mengangguk angguk sambil bernyanyi Trilili lili lilili Trilili lili lilili Trilili lili lilili Penggunaan kata "berbunyi" mungkin lebih pas dengan kata "berkicau", barangkali untuk membedakan suara burung kutilang dengan bunyi peluit. "Bersiul-siul" sepanjang hari mungkin lebih pas "berkicau-kicau", barangkali untuk membedakan kemampuan burung kutilang dengan beo atau kakak tua, atau untuk membedakan burung kutilang dengan pemiliknya yang juga sama-sama punya burung. Hehe .... Tidak benar sama sekali kalau

Kasih Sayang Seorang Ibu

Gambar
  Ada sebuah lagu yang sangat dikenal oleh anak-anak tentang peran seorang ibu, yaitu: “Kasih ibu kepada beta Tak terhingga sepanjang masa Hanya memberi tak harap kembali Bagai sang surya menyinari dunia” Ada ungkapan yang sangat pas untuk direnungkan “Surga di bawah telapak kaki ibu”. Kalimat yang sangat tepat menggambarkan keistimewaan seorang ibu, yaitu:  ” Ibumu adalah pintu surga yang real, yang tampak nyata di depan mata kamu. Bagi kalian yang ingin masuk surga lewat pintu ini, maka muliakanlah, rawatlah, taalah kepada ibu kamu. Ridho Tuhan ada pada ridho ibumu .” Ridho Tuhan ada pada ridho ibumu. Kalimat ini mengingatkan kita pada sebuah kisah di zaman Nabi Saw tentang Alqomah yang  hampir suul khatimah gara2 ibunya tidak mau memaafkan kesalahannya. Alqomah lebih mengutamakan isterinya daripada ibunya. Kelakuan ini yang membuat Tuhan tidak Ridha. Pada cerita rakyat di Sumatera Barat ada kisah Malin Kundang yang sukses menjadi saudagar kaya tetapi malu mengakui ib

Rapuh-Opick

Gambar
  Rapuh Opick Cover Syiffa Syahla   Detik waktu terus berjalan Berhias gelap dan terang Suka dan duka, tangis dan tawa Tergores bagai lukisan Seribu mimpi, berjuta sepi Hadir bagai teman sejati Di antara lelahnya jiwa Dalam resah dan air mata Kupersembahkan kepada-Mu Yang terindah dalam hidupku Meski 'ku rapuh dalam langkah Kadang tak setia kepada-Mu Namun cinta dalam jiwa Hanyalah pada-Mu Maafkanlah bila hati Tak sempurna mencintai-Mu Dalam dada kuharap hanya Diri-Mu yang bertahta Maafkanlah bila hati Tak sempurna mencintai-Mu Dalam dada kuharap hanya Diri-Mu yang bertahta Meski 'ku rapuh dalam langkah Kadang tak setia kepada-Mu Namun cinta dalam jiwa Hanyalah pada-Mu Maafkanlah bila hati Tak sempurna mencintai-Mu Dalam dada kuharap hanya Diri-Mu yang bertahta Meski 'ku rapuh dalam langkah Kadang tak setia kepada-Mu Namun cinta dalam jiwa Hanyalah pada-Mu Maafkanlah bila hati Tak sempurna mencintai-Mu Dalam dada kuharap hany

A (Audience), B (Behavior), C (Condition) dan D (Degree)

Gambar
  Rumusan ABCD pada Tujuan Pembelajaran A ( Audience ) Secara harfiah, audience berarti pendengar. Dalam konteks pembelajaran, audience adalah kelompok yang   menjadi sasaran pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas, audience adalah peserta didik atau murid.   B ( Behavior ) Rumusan B memiliki makna behavior . Secara harfiah behavior adalah perilaku. Dalam konteks pembelajaran, behavior adalah perilaku yang diharapkan muncul sebagai hasil belajar.   Perilaku ini terdiri dari kata kerja dan objek. Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja operasional. Apa sih kata kerja operasional? Itu lho, kata kerja yang dapat diukur. Berikut contohnya: -       Menyebutkan, -       menjelaskan, -       menyusun, -       memprediksikan, -       membandingkan, -       membuat, -       dan sebagainya. Bagaimana dengan objeknya? Objek merujuk pada hal yang menjadi sasaran dari kata kerja. Objek nantinya akan menjadi materi pembelajaran atau konte

Mencari Alasan_Cover Syiffa Syahla

Gambar
💥💥 Mencari Alasan (Exist) Cover Syiffa Syahla   Ikhlasnya hati sering kali disalah arti Tulusnya cinta tidak pernah engkau hargai Berlalu pergi dengan kelukaan ini Ku mengalah ku bersabar Berpaling muka bila saling bertatap mata Seolah kita tiada pernah saling mencinta Mencari sebab serta mencari alasan Supaya tercapai hasratmu Manis di bibir memutar kata Malah kau tuduh akulah segala penyebabnya Siapa terlena pasti dia terpana bujuknya rayunya suaranya Yang meminta simpati dan harapan Engkau pastinya tersenyum dengan pengunduran diriku Tetapi bagi diriku suatu ketenangan Andainya kita terus bersama belum tentu kita bahagia Selama tidak kau rubah cara hidupmu Ada baiknya bila tidak lagi bersama Terasa jauh diriku ini dengan dosa Aku tinggalkan walau tanpa kerelaan Yang nyata kau tidak berubah Berpaling muka bila saling bertatap mata Seolah kita tiada pernah saling mencinta Mencari sebab serta mencari alasan Supaya tercapai hasratmu Manis di bibir