Gonta-ganti Kurikulum Merugikan Peserta Didik

Ini yang akan terjadi saat kurikulum ganti:
  1. Buku-buku kurikulum sebelumnya tidak dipakai lagi, belum ada yang menghitung berapa biaya cetak buku-buku yang tidak digunakan lagi itu. Lalu siapakah yang paling dirugikan?
  2. Ganti nomenklatur dan istilah, orang dikenalkan dengan istilah "asesmen" yang sebanarnya artinya sama dengan "penilaian", karena gengsi maka istilah penilaian seperti tidak up to date. Kalau cinta bahasa Indonesia, bahasa sendiri ya pakai saja istilah "penilaian". Kenapa sih harus pakai istilah asesmen, yang substansinya sama?
  3. Guru-guru membuat perencanaan mengajar sesuai dengan kurikulum baru. Dokumen lama dimuseumkan? Sebagian administrasi disingkirkan karena formatnya berbeda. Penilaian berbeda, jurnal berbeda. Habislah energi hanya untuk memikirkan bagaimana mengajar, bukan bagaimana anak belajar? Habis energi untuk berpikir bagaimana mengajar dengan aturan yg baru, meskipun substansi sama. 
  4. Biaya besar untuk melatih guru, fasilitator, pengajar, dan seterusnya yang sebenarnya hanya sedikit mengubah paradigma sebagian besar guru-guru yang mengajar di kelas. Rugi negara hanya untuk membiayai ini.
  5. Pergantian kurikulum membuat para pendidik dan tenaga kependidikan terforsir energi tenaga pikiran biaya untuk sebuah kurikulum baru.
  6. Kalau tidak ganti kurikulum tidak keren! 
  7. Hal-hal yang tidak substansial tidak perlu diganti, seperti mengganti istilah penilaian dengan asesmen. Akhir sekolah dengan akhir jenjang. Kelompok Kerja Guru (KKG) dengan Komunitas Belajar (Kombel). Guru penggerak/pengajar praktik = guru pemandu, dan apalagi ....?
  8. Pendidik membuang banyak energi hanya untuk hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan peserta didik: pelatiahan2 yg meninggalkan kelas ke sana ke mari yg 30 JP, 60 JP, 310 JP, semua bagi peserta didik nyaris unfaedah. 
  9. Semakin intens guru di kelas, interaksi guru-siswa, memungkinkan semakin tinggi proses pembelajaran yang memungkinkan output lebih menguasai apa yg dipelajari. 
Sumber: Wikipedia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Dunia Pendidikan

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) untuk Kepsek dan Pengawas Sekolah

6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini