Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) untuk Kepsek dan Pengawas Sekolah



BAB I
KONSEP PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

A.    Pengantar
Pada kegiatan belajar 1 ini kita akan mempelajari konsep PTS. Setelah kegiatan tersebut, diharapkan dapat memahami konsep PTS. Hasil pemahaman terhadap konsep PTS ini dapat digunakan sebagai tahap awal untuk memperbaiki kekurangan dan mengembangkan kepala sekolah, guru dan siswa agar mampu kreatif, inovatif, mampu menyelesaikan masalah, dan berpikir kritis.
Agar lebih mudah mempelajari dan mempraktikkan materi kegiatan belajar 1, harus ada kemauan yang kuat untuk berubah ke       arah yang lebih baik. Bukankah di mana ada kemauan di situ ada cara/jalan? Konsep PTS yang dipraktikkan dengan sukses melalui rencana tindakan akan menjadi contoh bagi guru dan siswa untuk mengubah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak mereka sehingga mampu kreatif, inovatif, mampu menyelesaikan masalah, dan berpikir kritis. Selamat belajar!

1.     Pendahuluan
Dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dan pengelolaan sekolah, pengawas sekolah dapat melakukan PTS sekaligus sebagai sarana pengembangan profesinya (Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru), PTS merupakan penelitian yang berawal dari permasalahan sekolah, diselesaikan melalui tindakan spesifik dari gagasan peneliti untuk menyelesaikan permasalahan sekolah. Dengan demikian, yang pertama harus ada dalam penelitian PTS bukanlah diawali dengan membuat judul tetapi diawali dengan menemukan adanya masalah dan tantangan-tantangan untuk melakukan pembaruan atau inovasi, termasuk tantangan dan permasalahan dalam praktek kepengawasan.
Masalah-masalah yang akan dirumuskan adalah masalah-masalah aktual yang penting dan mendesak. Jika masalah-masalah itu tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap sekolah. Oleh karena itu, diperlukan tindakan spesifik yang diyakini benar-benar dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Selain berangkat dari permasalahan, PTS juga dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu pembaruan atau inovasi dalam berbagai aspek sekolah. Misalnya: strategi pembinaan guru dan kepala sekolah, manajemen perubahan, inovasi pembelajaran, pengembangan kultur baru di sekolah, pengembangan iklim sekolah, dan inovasi kepemimpinan pembelajaran.
 Penelitian tindakan yang dilakukan guru disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan penelitian tindakan yang dilakukan oleh pengawas sekolah disebut Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). PTK  bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran di kelas, sedangkan PTS bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di sekolah, khususnya berkenaan dengan sistem, pendekatan, dan strategi kepengawasan.

PTS adalah penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti (umumnya juga praktisi) di sekolah untuk membuat peneliti lebih profesional terhadap pekerjaannya, memperbaiki praktik-praktik kerja,  melakukan inovasi sekolah serta mengembangkan ilmu pengetahuan terapan (professional knowledge).
Berdasarkan definisi tersebut, maka ciri utama PTS adalah melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi atau melakukan inovasi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran sehingga menghasilkan kepala sekolah, guru, dan siswa yang mampu kreatif, inovatif, mampu menyelesaikan masalah, dan berpikir kritis.

Tujuan PTS bagi pengawas sekolah adalah :
(1)   Memperbaiki situasi sekolah saat ini.
(2)   Meningkatkan mutu input, proses, dan output sekolah.
(3)   Mengembangkan inovasi input, proses, dan output sekolah.
(4)   Meningkatkan kinerja kepengawasan.
(5)   Meningkatkan kinerja sekolah yang terkait dengan mutu, inovasi, keefektifan, efisiensi, dan produkivitas sekolah.
(6)   Meningkatkan kemampuan profesional sebagai pengawas sekolah.
(7)   Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah.
(8)   Mengembangkan ilmu terapan/praktis.

Ciri utama PTS adalah sebagai berikut.
(1)   Adanya tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi.
(2)   Bersifat kualitatif, meskipun dapat menggunakan data kuantitatif.
(3)   Didasarkan pada masalah atau tantangan nyata yang dihadapi pengawas sekolah.
(4)   Ada perubahan positif pada pengawas sekolah dan sekolahnya.
(5)   Dilakukan secara kolaboratif antara peneliti bersama warga sekolah baik guru, tenaga kependidikan, siswa, maupun pihak-pihak lain yang terkait.
(6)   Peneliti juga bertindak sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
(7)   Setiap siklus memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,dan refleksi.
(8)   Jumlah siklus tergantung pencapaian tujuan PTS, minimal dua siklus. Jika dua siklus belum mencapai tujuan,  maka dapat dilanjutkan pada siklus ke tiga, dan seterusnya.

Ketika melaksanakan PTS perlu memperhatikan etika antara lain sebagai berikut.
(1)   Bersikap jujur yaitu tidak fiktif, tidak merubah data, dan menuliskan semua sumber referensi yang dikutip.
(2)   Meminta ijin kepada orang-orang yang diteliti.
(3)   Menjamin kerahasiaan data responden yang diteliti
(4)   Tidak boleh mengganggu tugas pokok dan fungsi sebagai pengawas sekolah.
(5)   Tidak boleh mengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar guru dan kepala sekolah serta kegiatan pendidikan yang sedang berlangsung di sekolah.
(6)   Tidak terlalu banyak menyita waktu dalam pengambilan data.





6.     Perbedaan Penelitian Tindakan oleh Pengawas Sekolah, Kepala sekolah,dan Guru
Perbedaan penelitian tindakan oleh pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru adalah seperti Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Perbedaan Penelitian Tindakan oleh Pengawas Sekolah, KepalaSekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan
Peneliti
Ruang Lingkup Penelitian
Subjek Penelitian
Aspek yang Diteliti
Pengawas
Sekolah
Sekolah
Kepala sekolah


·      Delapan Standar Nasional Pendidikan.
·      Tugas pokok dan fungsi Kepala Sekolah.
·      Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah
·      Peranan kepala sekolah.
·      Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah
Guru
·      Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik.
·      Tugas pokok dan fungsi guru.
·      Peranan guru.
·      Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah
Tenaga kependidikan

·      Standar Tenaga Administrasi, Standar Tenaga Laboratorium, Standar Tenaga Perpustakaan, dan Standar Tenaga Kependidikan lainnya.
·      Tugas pokok dan fungsi tenaga kependidikan.
·      Peranan tenaga kependidikan.
·      Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah
Kepala sekolah
Sekolah
Guru

·      Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik.
·      Tugas pokok dan fungsi guru.
·      Peranan guru.
·      Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Tenaga kepen-didikan


·      Standar Tenaga Administrasi, Standar Tenaga Laboratorium, Standar Tenaga Perpustakaan, dan Standar Tenaga Kependidikan lainnya.
·      Tugas pokok dan fungsi tenaga kependidikan.
·      Peranan tenaga kependidikan. .
·      Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Siswa
·      Standar Kompetensi Lulusan.
·      Standar Penilaian.
·      Berpikir Kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Guru
Kelas
Guru





·      Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik.
·      Tugas pokok dan fungsi guru.
·      Peranan guru.
·      Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Siswa
·         Standar Kompetensi Lulusan.
·         Standar Penilaian.
·         Kegiatan Kesiswaan.
·         Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan memecahkan masalah.

7.   Perbedaan PTS dengan Non PTS
Perbedaan antara PTS dengan bukan PTS seperti pada Tabel 2 beikut.
Tabel 2. Perbedaan PTS dengan Bukan PTS
Aspek
PTS
Bukan PTS
Dilaksanakan oleh
Praktisi yaitu pengawas sekolah, kepala sekolah.
Teoretisi yaitu ilmuwan di luar sekolah.
Tujuan penelitian
Tidak untuk menguji teori tetapi untuk memecahkan masalah, menghadapi tantangan, memperbaiki situasi sekolah. Tidak untuk solusi yang berlaku umum (tidak untuk membuat generalisasi).
Menguji teori melalui hipotesis dan atau mengembangkan pengetahuan baru.
Untuk membuat generalisasi.
Jenis data
Kualitatif/dan atau kuantitatif
Kualitatif/dan atau kuantitatif.
Maksud pengumpulan dan analisis data
Menyelesaikan masalah praktis, mengarahkan rencana tindakan.
Mendapatkan pemahaman terhadap gejala, dan menguji hipotesis.
Standar mutu penelitian

Hasil penelitian menunjukkan adanyaperubahan situasi, kondisi, dan kinerja sekolah.
Hasil penelitian mampu memverifikasi teori.
Pemakai utama
Warga sekolah.
Ilmuwan, praktisi, birokrat, usahawan, dan masyarakat.


Langkah-langkah PTS yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan evaluasi, dan refleksi.
Langkah-langkah PTS seperti Gambar 2  berikut.
Gambar 2. Langkah langkah PTS

Penjelasan Gambar 2 adalah sebagai berikut:
a.     Perencanaan
Perencanaan adalah langkah awal yang dilakukan peneliti saat
akan memulai tindakannya. Agar perencanaan mudah dipahami oleh peneliti yang akan melakukan tindakan, maka peneliti membuat rencana tindakan yang meliputi:
(1)     rumusan langkah-langkah kegiatan penyelesaian masalah/
kegiatan menghadapi tantangan/kegiatan melakukan inovasi,
(2)     identifikasi warga sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya yang terlibat dalam penyelesaian masalah/ menghadapi tantangan/ melakukan inovasi, dan
(3)     identifikasi fasilitas yang diperlukan.

b.     Pelaksanaan(Tindakan)
Pelaksanaan adalah penerapan dari rencana tindakan. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
(1)   Bagaimana cara melaksanakan tindakan untuk memecahkan masalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi?
(2)   Apakah ada kesesuaian antara rencana tindakan dengan pelaksanaannya?
(3)   Apakah tindakan yang dilaksanakan telah terarah pada pencapaian tujuan penelitian?
(4)   Seberapa besar pelaksanaan tindakan melibatkan warga sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya?
(5)   Apa peran masing-masing warga sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya dalam melaksanakan tindakan?
(6)   Apa saja yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan tindakan?
(7)   Bagaimana perubahan perilaku dan tanggapan subyek penelitian terhadap tindakan yang diterapkan?

c.    Pengamatan dan Evaluasi
Pengamatan adalah pencermatan terhadap hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati adalah proses yang berlangsung selama pelaksanaan tindakan (perubahan perilaku dan tanggapan subyek penelitian terhadap tindakan yang diterapkan) dan hasil kegiatan yang dilakukan subyek penelitian. Pengamatan menggunakan instrumen yang berisi indikator-indikator proses tindakan. Pada akhir kegiatan dilaksanakan evaluasi terhadap pencapaian hasil atau pencapaian kinerja pada subyek penelitian. Evaluasi mengacu pada indikator keberhasilan tindakan yang telah ditentukan sebelumnya.

d.                   Refleksi
Pada refleksi ini dilakukan kajian terhadap proses dan hasil tindakan yang telah dilakukan serta kajian tentang kekurangan atau hambatan yang dialami dan kemungkinan cara mengatasi kekurangan atau hambatan selama pelaksanaan tindakan. Selain itu, juga dikaji tentang sejauh mana ketercapaian indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Dunia Pendidikan

6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini