Postingan

MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Metode dan model pembelajaran  memiliki perbedaan yang mendasar dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan bagian dari model pembelajaran. Sedangkan model pembelajaran dapat diartikan sebagai bentuk dari pembelajaran yang tergambar dari awal hingga akhir. Atau dapat dikatakan bahwa model pembelajaran adalah wujud bungkusnya. Ada empat elemen dalam model pembelajaran. Elemen pertama model pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran . Pendekatan pembelajaran ini adalah sudut pandang terhadap suatu proses pembelajaran. Pendekatan dalam pembelajaran terbagi menjadi dua, yaitu pendekatan pembelajaran yang berorientasi  kepada guru dan pendekatan pembelajaran yang bepusat kepada siswa. Elemen kedua, strategi pembelajaran . Strategi pembelajaran berarti kegiatan apa yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan dari pembelajaran itu dapat terwujud dengan efektif dan efisien. Contoh strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran induktif dan deduktif. Elemen ketiga,

Materi Pembinaan Guru TK 22022024 di TKP Karanggedang

  KODE ETIK GURU INDONESIA Pengertian Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia sebagai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara. Pedoman tersebut diharapkan nantinya bisa membedakan perilaku baik atau buruk seorang guru, memilah-milah mana saja hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjalankan tugas sebagai seorang pendidik. Keberadaan kode etik ini bertujuan untuk menempatkan sosok guru sebagai pribadi yang terhormat, mulia, dan bermartabat. Fungsi Kode Etik Fungsi utama dari kode etik guru adalah menjadi seperangkat prinsip dan norma moral yang mendasari pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam kaitannya dengan peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah berdasarkan nilai agama, pendidikan sosial, etika, dan kemanusiaan. Kode etik guru adalah pedoman perilaku yang dit

Paribasan Jawi

  1. Cedhak kebo gupak Bergaul dengan orang jahat nantinya akan tertular menjadi jahat' 2. Dikena iwake aja buthek barryune Apa yang dimaksud tercapai, tanpa menyebabkan keonaran' 3. Manuk mencok dudu pencokane Segala sesuatu yang mencurigakan harus dihadapi dengan hatihati' 4. Dicutat kata cacing Diusir dengan cara yang kejam sekali' 5. Sandhing kiring gudhigen Begrgaul dengan orang jahat nantinya akan tertular menjadi jahat 6. Nyugokake kayu sempu Mencalonkan orang yang tidak mempunyai kemampuan' 7. Timun mungsuh duren Orang lemah bermusuhan dengan orang kuat' 8. Gambret singgang, mrekathak ora ana sing nganei Perawakan kenes, tetapi tidak ada yang melamar' 9. Ngaup awar-awar Mengabdi kepada orang melarat 10. Giri lusi, janma tan kena kinira Tidak boleh menghina sesama manusia'

Kosa Kata

Gambar
Asumsi = dugaan Eskalasi = kenaikan Personal Branding = Citra Diri Intuisi = kata hati Temporary = Sementara Komprehensif = Menyeluruh Justifikasi = Pembenaran Skeptis = ragu-ragu Performa = penampilan Paradigma = pola pikir Ekspetasi = pengharapan Progresi = kemajuan Kausalitas = sebab akibat Kredibel = dapat dipercaya Personalitas = Kepribadian  Probabilitas = Kemungkinan Superioritas = Keunggulan Ilusi = Khayalan Fenomenal = luar biasa Komplementer = bersifat saling mengisi/melengkapi medang = menata sudut pandang

E Kinerja yang Membuat ASN Bahagia atau Sedih?

Gambar
 Akhir-akhir ini bapak ibu guru dan kepala sekolah heboh dengan pengisian SKP pada PMM. Regulasi baru yang awalnya terdengar samar-samar, ujug-ujug datang dan harus segera diselesaikan. Bagus itu. Aturan baru dengan sosialisasinya yang sangat minim langsung diterapkan. Banyak guru kelimpungan. Mungkin tidak bagi guru penggerak yang selalu mengumandangkan slogan: bergerak dan menggerakkan.  Pengelolaan Kinerja berbasis system memang keren. Tetapi kalau system tersebut ujug-ujug berlaku bersama bapak ibu guru yang selama ini waktunya habis di kelas, sepertinya tidak fair. Ekspektasi di sana barangkali terbayang membanggakan tetapi realitas di sini membuat semuanya bersedih. Bapak-ibu guru sama sekali tidak dapat tertawa, tetapi hanya mengernyitkan kening. Kok, gini ya?  Teknologi itu untuk membahagiakan manusia. Teknologi diciptakan manusia sama sekali tidak untuk membuat orang bersedih apalagi kalau akhirnya memperbudak manusia, menyusahkan manusia. Itu harus dibuang jauh-jauh. Semua te

Sepatu dan Bunga

Gambar
Sepatu ini luar biasa. Kuat dan tahan lama. Menjadi teman dan pelindung kakinya yang cekatan dalam setiap langkah. Lama ia bersamanya dalam suka dan duka. Ia selalu bersamanya dari ke hari ke hari, menjadi saksi bisu prestasinya di sebuah sekolah. Melihat sepatu hitam bertali yang tampak kusut dan berdebu, dan alasnya sudah bolong, mata pak guru tampak lembab. Ada sesuatu membasahi bola matanya, mengingat sepatu itu menjadi saksi bisu perjalanan suka dan duka muridnya yang bernama Rizki. Sepatu ini menjadi saksi saat Rizki menempuh sebuah jalan berlumpur ke sekolah yang jauh dari ujung perbukitan. Jalan tanah yang lengket berliku dan mendaki. Rizki setiap ke sekolah harus melangkahkan kaki menempuh jalan becek, apalagi saat hujan deras.   Sepatu hitam bertali yang belepotan lumpur berada di sudut ruang dalam suasana sepi. Sesekali terdengar suara angin yang mempermainkan daun-daun di luar rumah dinas guru. Pak guru menatap bangga bercampur haru menatap sepatu itu. Sepatu yang cukup

Pendidikan Sebagai Bisnis atau Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Gambar
  Pagi Sang Guru membuka tokonya untuk berjualan. Sore hari ia mengajarkan ilmunya kepada anak-anak. Kelebihannya Sang Guru tidak menjual ilmunya tetapi benar-benar mengajarkan ilmunya dengan niat tulus dan suci.   Guru di zaman milenial dan generasi Z, mereka mengajar dengan niat mendapatkan upah. Lembaga-lembaga Pendidikan dijadikan tempat bisnis terselubung. Sekolah-sekolah dengan biaya mahal menjadi label strata ekonomi yang naik atau tinggi. Semakin tinggi gengsi maka semakin mahal tempat menuntut ilmu. Kalau model begini maka hilanglah barokahnya ilmu. Ilmu tidak lebih dari material semata. Ilmu sudah kehilangan nilai sejatinya untuk memandu hidup yang selaras, serasi, dan seimbang. Untuk menyelamatkan ini, Pendidikan harus diambil alih oleh negara. Negara harus hadir untuk memberikan Pendidikan kepada rakyatnya.    Sumber: Wikipedia