Kinerja

 Perkawinan antara ability (kemampuan) dengan motivasi melahirkan kinerja. Kemampuan mitra kerja dalam suatu pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi empat:

  1. Mitra kerja berkemampuan tinggi dengan motivasi yang tinggi
  2. Mitra kerja berkemampuan rendah dengan motivasi tinggi
  3. Mitra kerja berkemampuan tinggi dengan motivasi rendah
  4. Mitra kerja berkemampuan rendah dengan motivasi rendah

Kemampuan

  1. Kemampuan adalah bakat seseorang untuk melakukan tugas mental atau fisik.
  2.  Kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Dimana kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua faktor yaitu: Kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Salah satu cara mengetahui kemampuan intelektual adalah dengan menggunakan Tes IQ. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan ketrampilan. 
  3. Kemampuan seseorang dipengaruhi:
    • oleh tingkat pendidikan
    • latihan, motivasi
    • etos kerja
    • mental 
    • dan kemampuan fisik karyawan yang bersangkutan.

 Etos kerja: semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau sesuatu kelompok.

Cara menumbuhkan etos kerja menurut Jansen H. Sinamo (20110), yakni :

  • Kerja sebagai rahmat (Aku bekerja dg rasa syukur).
  • Kerja adalah amanah (Aku bekerja penuh tanggung jawab).
  • Kerja adalah panggilan (Aku bekerja penuh integritas).
  • Kerja adalah aktualisasi (Aku bekerja penuh semangat).
  • Kerja adalah ibadah (Aku bekerja penuh kecintaan).
  • Kerja adalah seni (Aku bekerja penuh kreativitas).
  • Kerja adalah kehormatan (Aku bekerja penuh ketekunan dan keunggulan).
  • Kerja adalah pelayanan (Aku bekerja maksimal penuh kerendahan hati).
Motivasi
Hasibuan (2003:141) menjelaskan motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. 
Edwin B. Flippo dalam Hasibuan (2003:143) mendefinisikan motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. 
Mathis dan Jackson (2006:114) mengungkapkan bahwa motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. 
Robbins, S.P. (2001:166) menjelaskan motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Dalam hal ini kebutuhan adalah suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik. 
Dalam Hasibuan (2003:144) Merle J. Moskowits mendefiniskan motivasi sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Dunia Pendidikan

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) untuk Kepsek dan Pengawas Sekolah

6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini