v Menyusun TP
1. Langkah mudah menyusun Tujuan Pembelajaran jenjang RA
· Tujuan Pembelajaran (TP) RA merujuk pada Capaian
Pembelajaran (CP)
· CP yang digunakan berdasarkan Keputusan Dirjen Pendis nomor
3211 Tahun 2022
· Kunci utama membuat
TP itu kompetensi, dan konten atau lingkup materi yang harus
dikuasi setiap akhir unit pembelajaran.
· Merumuskan tujuan
pembelajaran secara umum ada 3 cara. Pertama, merumuskan tujuan
pembelajaran dari CP secara langsung. Kedua, dengan menganalisis
kompetensi dan materi yang terdapat pada CP. Ketiga, dirumuskan
dengan lintas elemen CP.
· Pada RA selain kompetensi
dan konten, maka perlu dipertimbangkan karakteristik visi misi pada KOM dan
laju perkembangan peserta didik.
Merumuskan
Tujuan Pembelajaran
Setelah
memahami CP, pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang harus
dipelajari peserta didik dalam suatu fase.
Pada tahap ini,
pendidik mulai mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci yang telah
dikumpulkannya pada tahap sebelumnya, untuk merumuskan tujuan pembelajaran.
Tujuan
pembelajaran yang
dikembangkan ini perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam
pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai
CP.
Oleh karena
itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa
tujuan pembelajaran.
Dalam tahap
merumuskan tujuan pembelajaran ini, pendidik belum mengurutkan tujuan-tujuan
tersebut, cukup merancang tujuan- tujuan belajar yang lebih operasional dan
konkret saja terlebih dahulu.
Urutan-urutan
tujuan pembelajaran akan disusun pada tahap berikutnya. Dengan demikian,
pendidik dapat melakukan proses pengembangan rencana pembelajaran langkah demi
langkah.
Penulisan TP
Penulisan
tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:
1.
Kompetensi, yaitu
kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/didemonstrasikan oleh
peserta didik. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain:
secara konkret, kemampuan apa yang perlu peserta didik tunjukkan? Tahap
berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?
2. Lingkup
materi, yaitu
konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran.
Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: hal apa saja
yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP?
Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai
konteks untuk mempelajari konten dalam CP (misalnya, proses pengolahan
hasil panen digunakan sebagai konteks untuk belajar tentang persamaan linear di
SMA)
Taksonomi
Bloom berguna
dalam proses perumusan tujuan pembelajaran. Namun demikian, Taksonomi Bloom ini
telah direvisi seiring dengan perkembangan hasil-hasil penelitian. Anderson
dan Krathwohl (2001) mengembangkan taksonomi berdasarkan Taksonomi
Bloom, dan dinilai lebih relevan untuk konteks belajar saat ini.
Anderson dan
Krathwohl mengelompokkan
kemampuan kognitif menjadi tahapan-tahapan berikutini, dengan urutan dari
kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi sebagai berikut:
Mengingat |
Memahami |
Mengaplikasikan |
Menganalisis |
Mengevaluasi |
Membuat /Create |
Mengutip |
Memperkirakan |
Menugaskan |
Menganalisis |
Membandingkan |
Mengabstraksi |
Menyebutkan |
Menjelaskan |
Mengurutkan |
Mengaudit |
Menyimpulkan |
Mengatur |
Menjelaskan |
Mengkategorikan |
Menentukan |
Memecahkan |
Menilai |
Menganimasi |
Menggambar |
Mencirikan |
Menerapkan |
Menegaskan |
Mengarahkan |
Mengumpulkan |
Membilang |
Merinci |
Menyesuaikan |
Mendeteksi |
Mengkritik |
Mengkategorikan |
Mengidentifikasi |
Mengasosiasikan |
Mengkalkulasi |
Mendiagnosis |
Menimbang |
Mengkode |
Mendaftar |
Membandingkan |
Memodifikasi |
Menyeleksi |
Memutuskan |
Mengkombinasikan |
Menunjukkan |
Menghitung |
Mengklasifiksi |
Memerinci |
Memisahkan |
Menyusun |
Memberi
label |
Mengkontraskan |
Menghitung |
Menominasikan |
Memprediksi |
Mengarang |
Memberi
indeks |
Mengubah |
Membangun |
Mendiagramkan |
Memperjelas |
Membangun |
Memasangkan |
Mempertahankan |
Mengurutkan |
Mengkorelasikan |
Menugaskan |
Menanggulangi |
Menamai |
Menguraikan |
Membiasakan |
Merasionalkan |
Menafsirkan |
Menghubungkan |
Manandai |
Menjalin |
Mencegah |
Menguji |
Mempertahankan |
Menciptakan |
Membaca |
Membedakan |
Menggambarkan |
Mencerahkan |
Memerinci |
Mengkreasikan |
Menyadari |
Mendiskusikan |
Menggunakan |
Menjelajah |
Mengukur |
Mengoreksi |
Menghafal |
Menggali |
Menilai |
Membagankan |
Merangkum |
Merancang |
Meniru |
Mencontohkan |
Melatih |
Menyimpulkan |
Membuktikan |
Merencanakan |
Mencatat |
Menerangkan |
Menggali |
Menemukan |
Memvalidasi |
Mendikte |
Mengulang |
Mengemukakan |
Mengemukakan |
Menelaah |
Mengetes |
Meningkatkan |
Mereproduksi |
Mempolakan |
Mengadaptasi |
Memaksimalkan |
Mendukung |
Memperjelas |
Meninjau |
Memperluas |
Menyelidiki |
Memerintahkan |
Memilih |
Memfasilitasi |
Memilih |
Menyimpulkan |
Mengoperasikan |
Mengedit |
Memproyeksikan |
Membentuk |
Menyatakan |
Meramalkan |
Mempersoalkan |
Mengaitkan |
|
Merumuskan |
Mempelajari |
Merangkum |
Mengkonsepkan |
Memilih |
|
Menggeneralisasi |
Mentabulasi |
Menjabarkan |
Melaksanakan |
Mengukur |
|
Menggabungkan |
Memberi
kode |
|
Meramalkan |
Melatih |
|
Memadukan |
Menelusuri |
|
Memproduksi |
Mentransfer |
|
Membatas |
Menulis |
|
Memproses |
|
|
Mereparasi |
|
|
Mengaitkan |
|
|
Menampilkan |
|
|
Menyusun |
|
|
Menyiapkan |
|
|
Mensimulasikan |
|
|
Memproduksi |
|
|
Memecahkan |
|
|
Merangkum |
|
|
Melakukan |
|
|
Merekonstruksi |
|
|
Mentabulasi |
|
|
Membuat |
Selain
taksonomi di atas, untuk merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik juga dapat
merujuk pada teori lain yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005) tentang
enam bentuk pemahaman.
Pendidik dapat
menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan pembelajaran,
selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta
konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, dan konteks
lingkungan pembelajaran.
Beberapa
catatan khusus terkait dengan perumusan tujuan pembelajaran di jenis dan
jenjang pendidikan tertentu:
Pada Capaian
Pembelajaran PAUD,
penyusunan tujuan pembelajaran mempertimbangkan laju perkembangan anak, bukan
kompetensi dan konten seperti pada jenjang lainnya.
2. Contoh Tujuan Pembelajaran (TP):
Elemen |
CP |
TP 1 |
TP 2 |
TP 3 |
TP 4 |
|
|
Sirah Nabi dan
Para Sahabat |
|||
1.
Nilai Agama Moral dan Budi Pekerti |
5. Anak meneladani kisah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat serta
cerita-cerita Islami |
Anak
dapat mengenal sirah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya |
Anak
dapat menunjukkan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. |
Dengan
mengenal sirah Nabi Muhammad anak dapat membedakan sifat yang baik dengan
perilaku buruk kaum musyrikin Qurays. |
Anak
dapat meneladani sifat-sifat Nabi
Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam kehidupan sehari-hari. |
|
|
Cerita-cerita
Islami |
|||
|
|
Anak
dapat mengenal cerita Islami yang berisi nilai-nilai kesalehan dan kebaikan. |
Melalui
cerita Islam anak menemukan nilai-nilai kesalehan dan kebaikan |
Anak
dapat membedakan nilai-nilai kesalehan dan kebaikan dengan kejahatan. |
Anak
dapat menerapkan nilai-nilai kesalehan dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. |
|
|
Fungsi gerak motorik
kasar |
|||
2. Jati Diri |
4. Anak menggunakan
fungsi gerak (motorik halus, kasar dan taktil) untuk mengeksplorasi dan
memanipulasi berbagai objek dan lingkungan sekitar sebagai bentuk
pengembangan diri. |
Anak
mengenal gerakan melempar dan menangkap bola besar |
Anak
dapat mendemonstrasikan gerakan melempar dan menangkap bola besar dengan
benar. |
Anak
dapat mempraktikkan gerakan melempar dan menangkap bola besar dengan secara
berpasangan. |
Anak
mampu melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang,
dan dengan baik. |
|
|
Fungsi gerak motorik
halus |
|||
|
|
Anak
mengenal anggota badan seperti mata, jari-jari tangan dan fungsinya dalam
kehidupan sehari-hari. |
Anak
dapat menempel bentuk-bentuk geometri menjadi gambar bangunan kesukaan. |
Anak
dapat menggunakan warna-warna untuk membedakan makanan sehat dan tidak sehat. |
Anak
dapat menyusun bentuk-bentuk geomentri menjadi gambar kendaraan kesukaan. |
|
|
Minat, kegemaran, dan berpartisipasi
dalam kegiatan pra membaca |
|||
3. Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa,
dan Seni |
2. Anak menunjukkan
minat, kegemaran, dan berpartisipasi dalam kegiatan pra membaca dan pra
menulis, |
Anak
mengenal buku cerita gambar yang berkaitan dengan penggunaan teknologi
sederhana. |
Anak
membedakan cara-cara menggunakan teknologi sederhana yang ada dalam buku
cerita bergambar. |
Anak
dapat mengurutkan cerita bergambar tentang proses terjadinya nasi. |
Anak
dapat menyusun gambar proses pembuatan minuman dari buah. |
|
|
Minat, kegemaran, dan berpartisipasi dalam kegiatan
pra menulis |
|||
|
|
Anak
mengenal keaksaraan awal dengan bermain kartu huruf dan angka. |
Anak
dapat menyebutkan lambang-lambang huruf dengan kartu huruf dan angka. |
Anak
mampu membedakan huruf konsonan dan vocal pada kata sederhana di lingkungan
anak. |
Anak
mampu menyusun kartu huruf membentuk kata atau kalimat sederhana. |