Kedua, konsep Sains. Secara umum sains mencakup tiga area, yaitu:
1) Sains Fisik
(Physical Science); 2) Sains Kehidupan
(Life Science); 3) Sains Bumi dan Antariksa (Earth and Space Science). Masing-masing dapat dijelaskan sebagai
berikut.
Sains fisik berkaitan dengan benda-benda yang tidak hidup. Hal ini mencakup karakteristik, perubahan yang dapat terjadi, serta energi yang mempengaruhinya. Beberapa konsep yang biasanya dikenalkan di jenjang PAUD, seperti sifat bahan (warna, bentuk, tekstur, ukuran), magnet, gravitasi, massa jenis, cahaya, berat dan kesetimbangan, perubahan bentuk, gaya, gerak, serta kecepatan.
Sains Kehidupan (Life Science).
Sains kehidupan berkaitan
dengan makhluk hidup,
seperti manusia, hewan,
dan tumbuhan. Biasanya
konsep yang dikenalkan di jenjang PAUD diantaranya pengenalan bagian tubuh makhluk
hidup, fungsi bagian tubuh, cara
memanfaatkan bagian tubuh, siklus hidup, serta memahami hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Sains Bumi dan Antariksa
(Earth and Space Science). Sains
Bumi mencakup aspek-aspek, seperti air, udara,
batu, tanah, dan bencana alam. Sementara itu, sains Antariksa mencakup
benda- benda di antariksa, seperti
bulan, bintang, dan matahari serta pengaruhnya seperti cuaca, terjadinya siang dan malam,
perubahan musim, dan perbedaan suhu.
Ketiga, konsep teknologi. Teknologi adalah segala sesuatu
yang dapat mempermudah hidup manusia. Teknologi
mampu mempermudah proses,
mempersingkat waktu, hingga mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan. Banyak yang memahami
teknologi adalah peralatan elektronik,
seperti ponsel, komputer, tablet, kamera, televisi, dan sebagainya. Memang benar semua peralatan elektronik
tersebut adalah sebuah teknologi. Namun sesungguhnya masih banyak hal di sekitar
kita yang dapat mempermudah
hidup manusia sehingga dapat dikategorikan sebagai sebuah teknologi, seperti gunting, alat tulis,
alat makan dan lain–lain.
Anak perlu dikenalkan teknologi sederhana yang ada di sekitarnya. Seperti gunting,
sendok, pisau, pensil, kipas angin, setrika dan sebagainya yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Lebih
lanjut anak dapat diajak berdiskusi untuk mengetahui fungsi dari teknologi
tersebut, dan cara menggunakan teknologi dengan baik dan bertanggung jawab.
Keempat, konsep rekayasa.
Rekayasa adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan pengalaman praktis
yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna.
Manusia menggunakan pengetahuan sains dan matematika yang dimiliki untuk menghasilkan sebuah teknologi, dilakukan
melalui proses rekayasa
seperti menemukan masalah,
merancang, membuat, serta mengembangkan.
Beberapa proses yang dapat
diterapkan untuk anak usia dini antara lain:
1) menemukan masalah, mencari
apa pokok permasalahannya dan apa penyebabnya;
2) memunculkan ide, dilakukan
dengan berdiskusi terkait ide dan masalah, lalu memilih satu ide
atau solusi yang terbaik;
3) membuat rencana, mencari tahu apa saja yang dibutuhkan, membuat
rancangan produk, serta menyusun
tahap–tahap yang akan dilakukan;
4)
mengeksekusi,
merealisasikan ide yang ada dengan mengikuti rencana yang sudah dibuat sebelumnya;
5)
mengembangkan, apabila
setelah uji coba, ide kita belum mampu menyelesaikan masalah
yang dihadapi atau masih bisa dioptimalkan, proses
dilanjutkan dengan mengembangkan ide atau produk.
Kelima, konsep seni. Seni berperan
dalam membantu manusia
untuk mengekspresikan
imajinasi dan kreativitas yang dimiliki sehingga tersedia ruang eksplorasi yang luas dalam mencari
solusi terhadap masalah yang dihadapi.
Bentuk seni yang dapat
diajarkan pada jenjang
PAUD di antaranya adalah:
1)
Seni rupa, mengekspresikan imajinasi
dan kreativitas melalui
karya, seperti gambar,
lukisan, bentuk, kerajinan
tangan, patung atau benda apapun
hasil kreasi anak;
2)
Seni Tari, mengekspresikan imajinasi dan kreativitas melalui gerakan;
3)
Seni Musik, mengekspresikan imajinasi
dan kreativitas melalui
bunyi berirama atau tidak berirama, seperti alat musik perkusi (alat musik pukul
dari lingkungan sekitar);
4)
Seni drama, mengekspresikan imajinasi dan kreativitas melalui
kegiatan bermain peran.
Melalui pemahaman
terkait kelima disiplin
ini, guru diharapkan mampu memahami bahwa
melalui proses rekayasa yang
memanfaatkan pengetahuan sains dan matematika kita dapat mengekspresikan
kreativitas dan imajinasi kita (seni) menjadi
sebuah teknologi yang mampu menjawab kebutuhan
dunia.
Alat tulis seperti pensil adalah teknologi yang sangat berperan penting dalam kehidupan manusia, khususnya pada
proses menyampaikan informasi. Penemuan alat tulis memudahkan manusia untuk menuliskan informasi di media yang
diinginkan. Pada zaman modern ini, alat tulis pun semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia yang
beragam. Alat tulis hadir dengan fungsi khusus
dan bentuk unik, bahkan banyak profesi yang memiliki alat tulis khusus tersendiri, seperti guru, arsitek, pelukis, perias wajah, dan lain-lain
Contoh dalam
keseharian, saat melakukan aktivitas ini, anak mengamati benda alam di
sekitarnya, perubahan bentuk dan warna
saat mencampur beberapa bahan (sains), kemudian memahami konsep lebih banyak
dan lebih sedikit, konsep bentuk 2 dimensi
(matematika), menggunakan teknologi untuk menampung
air dan tanah, menggunakan alat tertentu untuk mengaduk (teknologi), mencoba berbagai
bahan untuk dicampur,
mencoba menemukan alat yang
dapat membantu untuk mengaduk atau mengambil tanah (rekayasa), serta membentuk
tanah menjadi bentuk tertentu dan membuat warna tertentu dari proses mencampur bahan (seni). Dari contoh ini, kita bisa
mendapat gambaran bahwa aktivitas
yang dilakukan setiap anak sangat
dekat dengan STEAM.
0 komentar:
Posting Komentar