Jerome Bruner adalah seorang
pengikut setia teori kognitif, khususnya dalam studi perkembangan fungsi kognitif. Dia
menandai perkembangan kognitif manusia sebagai berikut:
1)
Perkembangan intelektual ditandai dengan adanya kemajuan dalam
menanggapi suatu rangsangan.
2)
Peningkatan pengetahuan tergantung
pada perkembangan sistem
penyimpanan informasi secara realis.
3)
Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan
berbicara pada diri sendiri atau pada orang lain melalui kata-kata atau
lambang tentang apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan. Hal ini
berhubungan dengan kepercayaan pada diri sendiri.
4)
Interaksi secara sistematis antara pembimbing, guru atau
orang tua dengan anak diperlukan bagi perkembangan kognitifnya.
5)
Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif, karena
bahasa merupakan alat komunikasi antara manusia. Untuk memahami konsep-konsep
yang ada diperlukan bahasa. Bahasa diperlukan untuk mengkomunikasikan suatu
konsep kepada orang lain.
6)
Perkembangan kognitif
ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan beberapa alternatif secara
simultan, memilih tindakan yang tepat, dapat memberikan prioritas yang
berurutan dalam berbagai situasi.
Dalam memandang proses belajar,
Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang.
Dengan teorinya yang disebut free discovery learning, dia mengatakan bahwa
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya.
Jika Piaget menyatakan bahwa
perkembangan kognitif sangat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa
seseorang, maka Bruner menyatakan bahwa perkembangan bahasa besar pengaruhnya
terhadap perkembangan kognitif seseorang.
1)
Tahap enaktif, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam
upayanya untuk memahami lingkungan sekitarnya. Artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan
pengetahuan motorik. Misalnya, melalui gigitan,
sentuhan, pegangan, dan sebagainya.
2) Tahap ikonik, seseorang memahami
objek-obyek atau dunianya
melalui
gambar-gambar dan visualisasi verbal.
Maksudnya, dalam memahami
dunia sekitarnya anak
belajar melalui bentuk perumpamaan (tamsil) dan perbandingan (komparasi).
3) Tahap simbolik, seseorang telah mampu memiliki
ide-ide atau gagasan-
gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia
sekitarnya anak belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya. Komunikasinya dilakukan dengan menggunakan banyak sistem
simbol. Semakin matang seseorang dalam proses berpikirnya, semakin dominan sistem simbolnya.
0 komentar:
Posting Komentar