1.
Pengertian PTK
PTK merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan
situasi praktis. Tentu
penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini tentu
akan menuntut komitmen untuk berpartisipasi dan kerjasama dari semua pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi
tentang Penelitian Tindakan kelas (PTK):
1)
Penelitian untuk mengujicobakan ide-ide ke dalam praktek dalam rangka memperbaiki/mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi. (Kemmis, 1983)
2)
Bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan
keadilan praktik pendidikan dan sosial serta pemahaman mengenai praktik dan situasi tempat dilakukannya. (Taggart, 1988)
3)
Bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan
untuk meningkatkan kemantapan
rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki
kondisi praktik pembelajaran yang dilakukan. (Proyek PGSM Diknas, 1999).
Penelitian
Tindakan Kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat
kuantitatif, di mana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti
merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data,
proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan (Rochiati, 2005). Penelitian Tindakan Kelas harus dilakukan di kelas
yang sehari-hari diajar bukan kelas yang diajar oleh guru lain meskipun masih dalam satu sekolah. Hal ini
disebabkan karena PTK adalah suatu penelitian yang berbasis pada kelas. Inilah perbedaan ciri antara penelitian formal dengan PTK.
Ada tiga
prinsip dasar yang menjadi ciri PTK, yaitu:
1)
adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu program kegiatan;
2)
adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan; dan
3)
adanya tindakan (treatment) untuk
meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan.
2.
Tujuan PTK
Tujuan utama dari PTK adalah terjadinya suatu peningkatan kualitas pembelajaran dalam proses pembelajaran. Guru di kelas dapat menganalisis, merefleksi, sekaligus
menawarkan solusi yang tepat tentang permasalahan
yang muncul di kelas.
a. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus menerus.
b. Peningkatan relevansi pendidikan, melalui peningkatan proses pembelajaran.
c.
Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill
dan metode baru, mempertajam kekuatan analisisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
d. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi belajar siswa.
e. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
f.
Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif.
g. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, perbaikan proses pembelajaran.
3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Tumbuhnya budaya meneliti yang merupakan dampak dari pelaksanaan tindakan secara berkesinambungan memberi manfaat pada munculnya inovasi pendidikan,
karena para guru semakin diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa professional secara mandiri.
Sikap mandiri tersebut akan memicu lahirnya “percaya diri” untuk mencoba hal-hal yang baru yang diduga dapat menuju perbaikan sistem pembelajaran. Sikap inginselalu mencoba akan memicu peningkatan kinerja dan profesionalisme seorang guru secara berkesinambungan.
0 komentar:
Posting Komentar