Konsep Penilaian

 

Penilaian dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata assessment yang diartikan menilai sesuatu atau dapat diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Menurut Seng dkk. yang dikutip oleh Komarudin, penilaian adalah semua bentuk pengumpulan informasi oleh guru, kemudian dianalisis, disintesiskan, diinterpretasikan, dan digunakan dalam kelas untuk mengambil suatu keputusan (2016: 29). Sedangkan menurut Sudjana, penilaian adalah proses memberikan nilai terhadap suatu objek berdasarkan suatu krterai tertentu (2014:3)

Sementara menurut Depdiknas yang dikutip oleh Jihad (2012:54), penilaian meripakan kegiatan yang dilakukan guru untuk memperoleh informasi yang objektif, berkelanjutan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan perlakuan selanjutnya

Dengan demikian, dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian mempunyai arti yang lebih luas dari pada pengukuran, karena pengukuran merupakan langkah awal yang perlu diambil dalam rangka pelaksanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran.

Penilaian dilakukan setelah guru melakukan kegiatan pengukuran, yaitu kegiatan pemberian skor terhadap jawaban siswa atas soal-soal yang diberikan oleh guru dalam sebuah tes. Kemudian skor yang diperoleh siswa tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai dengan kriteria tertentu yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu, penilaian dilakukan  setelah  melakukan pengukuran  dan untuk  menentukan nilai suatu objek dibutuhkan adanya kriteria, sehingga sesuatu itu dapat dikatakan baik atau buruk, pandai atau bodoh, tinggi atau rendah, dan beberapa kriteria lainnya.

Dalam proses penilaian, ada dua acuan standar yang dapat digunakan, yaitu Penilaian Acuan Patokan (criterion reference) dan Penilaian Acuan Normatif (norm reference). PAP atau yang sering disebut dengan norma absolut adalah penilaian yang diberikan terhadap hasil belajar siswa

berdasarkan skor yang diperolehnya dibandingkan dengan skor yang dijadikan acuan oleh guru.

Sedangkan PAN atau yang sering disebut dengan norma  relative adalah penialian yang diberikan terhadap hasil belajar siswa berdasarkan skor yang diperoleh siswa pada kelas atau kelompok tersebut,  sehingga nilai rata-rata kelas akan sangat mempengaruhi kriteria nilai yang ditetapkan.

Dengan menggunakan PAP, kurva nilai  kemungkinan  menunjukan tiga model, yaitu kurva normal, juling ke kiri jika nilainya mayoritas kecil, dan juling ke kanan jika mayoritas nilainya besar. Sedangkan dengan menggunakan PAN maka kurva nilai akan selalu normal, karena seberapa kecilnya pun nilai siswa jika paling tinggi di kelas itu maka akan tetap mendapatkan nilai A.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Dunia Pendidikan

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) untuk Kepsek dan Pengawas Sekolah

6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini