Pengertian Bermain

 

Vygotsky dalam teori pendekatan sosialnya mendefinisikan bermain sebagai peristiwa sosial dan sumber utama perkembangan, mendorong perkembangan kognitif, emosional, dan sosial pada anak kecil (Legget & Newman, 2017). Bermain menjadi kegiatan hiburan diri yang membantu pengembangan perilaku, sosial, dan psikomotorik. Bermain sangat penting untuk perkembangan karena memberikan kontribusi untuk kognitif, fisik, sosial, dan kesejahteraan emosional anak-anak dan remaja. Bermain juga menawarkan kesempatan yang ideal bagi orang tua untuk terlibat sepenuhnya dengan anak- anak mereka.


















Lev Semyonovich Vygotsky (1896-1934)


Bermain merupakan bagian penting dari perkembangan anak. Melalui bermain anak belajar tentang bentuk, warna, sebab akibat, dan diri mereka sendiri. Selain berpikir kognitif, bermain membantu anak mempelajari keterampilan sosial dan psikomotorik. Ini adalah cara mengkomunikasikan kegembiraan, ketakutan, kesedihan, dan kecemasan.

Pada awal tahun 2000-an, anak-anak dari segala usia dan dari setiap latar belakang sosial ekonomi seringkali lebih memilih televisi, komputer, dan mainan yang dioperasikan dengan baterai daripada permainan yang imajinatif, dan kreatif. Kecenderungan ini membuat anak-anak kurang berkembang, karenapermainan imajinatif dan fantasi memungkinkan anak-anak untuk menjelajahi dunia mereka dan mengekspresikan pikiran dan perasaan terdalam, harapan dan ketakutan. Melalui permainan, keputusan dibuat tanpa takut gagal. Bermain memungkinkan anak-anak untuk mendapatkan kendali atas pikiran, perasaan, tindakan, dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Bermain merupakan aktivitas yang menggembirakan yang mampu membawa perubahan yang baik bagi anak dalam berbagai aspek kehidupannya. Seperti penjelasan Plato bahwa bermain praktis digunakan untuk menjelaskan berbagai konsep kepada anak. Anak-anak akan lebih mudah mempelajari aritmatika dengan cara membagi apel kepada teman-temannya. Bermain bagi anak mempunyai arti penting terhadap perkembangan fisik, psikis, maupun sosial anak. Melalui bermain, fisik anak akan tumbuh dan berkembang, seperti bertambahnya berat dan tinggi badan serta menambah kualitas kemampuan otot. Melalui bermain juga, dapat ditingkatkan dan dipertahankan kebugaran jasmani anak, anak tidak mudah lelah dan tetap bugar walaupun selalu beraktifitas secara terus menerus dalam kesehariannya.

Sedangkan menurut Frobel menjelaskan mengapa bermain dapat meningkatkan minat, kapasitas serta pengetahuan anak, yaitu:

a.     Bermain adalah aktivitas yang khas yang menggembirakan, menyenangkan dan menimbulkan kenikmatan;

b.    Kesibukan yang dipilih sendiri oleh anak sebagai bagian dari  usaha mencoba-coba dan melatih diri;

c.     Dunia anak adalah dunia bermain, jadi bermain merupakan kegiatan pokok dan penting untuk anak;

Bermain bagi anak mempunyai nilai yang sama dengan bekerja dan  belajar bagi orang dewasa.


Frederik Wilhelm Froebel (1782-1852)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Dunia Pendidikan

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) untuk Kepsek dan Pengawas Sekolah

6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini